GunungKidul - Warnet Model Kamar di tuding Mesum

Nek menurut bang Napi , Mesum itu terjadi karena 2 faktor : N (Niat) dan K (kesempatan), jika sudah memiliki niat , diwarnet yang terbuka pun bisa terjadi hal tersebut misalnya di Toilet atau di jam2 sepi pengunjung jam 3 / 4 pagi . Tuduhan 'Warnet Model Kamar di tuding Mesum' mungkin sah-sah saja bagi mereka, toh itu hak mereka. Faktanya banyak kasus terungkap yang menjadi senjata untuk melakukan tuduhan tersebut.


Lepas dari permasalahan itu ada beberapa hal yang seyogyanya kita cermati bersama :
1. Hukum di negeri ini ' tajam kebawah, tumpul keatas', yang artinya landep nancep neng wong cilik,kebal mental nek kanggo wong gedhe berduit.Misalnya aparat berani merazia warnet , tapi ga punya nyali razia hotel bintang 5
2. Asas 'kambing hitam' lebih diterapkan dari pada 'praduga tak bersalah'
3. Kalangan pelajar melakukan perbuatan mesum itu jika kita tinjau lebih mendalam sebenarnya adalah KEGAGALAN orang tua mendidik anak ( bisa juga menurun sifat / perilaku orang tuanya) juga KEGAGALAN institusi / sistem pendidikan.
4.Mindset dan tipikal orang Indonesia memang selalu bertindak setelah kejadian , tidak adanya antisipasi dan 'Briefing'/ tindakan represif dalam sesuatu hal. Contoh : Dinegara yang sudah maju , mereka akan membuat 'benteng' sebelum menyerap suatu teknologi. Dinegara kita asal berbau amrik dan bule kita telan mentah2. tanpa memikirkan apakah sudah siap undang2nya, infrastruktur, dan dampaknya bagi masyarakat .
5. Media kita yang terlalu bebas dan tidak netral sering disalahgunakan untuk kepentingan politik dan golongan tertentu .Media baik cetak maupun elektronik berlomba memuat berita yang bombastis ,Lebayis, juga exotis demi meledaknya oplah / omzet dari penjualan berita mereka,(contoh: berita berbau mesum , pesta sex dll)
6.Bersambung ...