Akankah Gunungkidul Menjadi Kabupaten Mesum?

Berita di WONOSARI (KRjogja.com) - Kasus video mesum kembali merebak di Gunungkidul dan kali ini diduga dilakukan pasangan selingkuh oknum karyawan swasta. Bahkan, tontonan tak layak ini sudah beredar meluas.

"Video mesum ini diduga direkam dari ponsel, kemudian dijual oleh pemiliknya di konter. Lantas, disebar ke masyarakat. Saya sendiri sempat melihat dari ponsel teman karena penasaran," kata Warga Kecamatan Patuk, Gunawan kepada KRjogja.com, Selasa (31/5).

Kendati demikian, Gunawan menguatirkan peredaran video mesum ini telebih di kalangan pelajar. Dan, meminta petugas berwajib bisa menangani dengan tuntas.

"Semua pelaku dan pengedar harus diusut serta mendapat hukuman setimpal. Dan, berusaha agar kasus serupa tidak terjadi lagi,' imbuhnya.

Secara terpisah, Kapolres Gunungkidul, AKBP Asep Nalaludin mengaku belum menerima laporan dari masyarakat namun tetap menerjunkan personil untuk menelusurinya. Bahkan, berjanji akan mengusutnya dengan tuntas.

Belum lama Gunungkidul diguncang Vidio Porno siswi kelas I SMP sekarang diguncang lagi vidio mesum oknum karyawan swasta.Peredaran vidio mesum yang sangat mudah tersebut akan menghancurkan moral anak-anak kita,sehingga moral mereka menjadi hancur yang salah satunya karena kasus ini.
Semoga yang berwenang mengambil langkah-langkah membrantas "TERORIS SEJATI"tersebut dan memberi ganjaran yang setimpal agar generasi kita khususnya anak-anak kita di Gunungkidul tidak tercekokki vidio mesum tersebut.

Hikmah :
Apabila perzinaan dan riba telah melanda suatu negeri maka mereka (penghuninya) sudah menghalalkan atas mereka sendiri siksaan Allah. (HR. Ath-Thabrani dan Al Hakim)

niki kulo pindah mawon... ben awor kancane..

matur nuwun mas

Maka yang punya anak-ABG wajib mendidik anak dengan benar.

maraknya aktifitas mesum harus ditangani secara serius, kasus video mesum tersebut merupakan masalah yang telah nampak dipermukaan. yang menjadi pertanyaan seberapa luaskah penyakit kemesuman ini telah menjalar di gunnungkidul?. harus mulai mengkampanyekan anti perzinahan di setiap sudut kehidupan masyarakat.

masalah kompleks sebenarnya...

1. pendidikan anak dari skolah yg dewasa ini tidak ditujukan untuk menanamkan kepribadian islam hanya berorientasi pada prestasi akademik semata
2. orang tua yang cenderung lebih membebaskan anaknya pun juga anak yang cenderung ingin bebas, tidak ingin terikat oleh aturan ortunya
3. lingkungan yang mendukung, teman2ny juga banyak yang demikian
4. ada sarana dan kesempatan
5. ga ada sangsi yang membuat jera dari perzinaan...toh akhirnya berakhir dengan pernikahan [karena accident]
6. penanaman pendidikan agama makin minim..bisa jadi hanya di skulah saja [seberapa besar sih pengaruhnya]
8. media sebagai promotor kemesuman makin merebak...ex: sinetron cinta remaja murahan

hmm...masyaalloh

harus ada perubahan !!

bwat warga gunungkidul yang blum terkena virus mesum harus berhati",,,,,,,,,

Jika riba dan zina telah merebak pada suatu kaum, artinya kaum itu telah menghalalkan adzab Allah...maka berhati-hatilah....

warga gunkid harus berhati2.......
semua adalah efek negatif dri globalisasi.......

Menurut saya karena sekarang ini sudah tidak ada Pendidikan Moral Pancasila (PMP) hi hi hi ...

Mari tanggulangi bersama kemaksiata dan permesuman di Gunungkidul...