Polisi Temukan Titik Terang Kasus Pembantaian

Subyek: Polisi Temukan Titik Terang Kasus Pembantaian Fri Jan 27, 2012 10:32 pm

Kasus pembantaian Pasutri (Pasangan Suami-Isteri) Samidi (62) dan Ny Musilah (52) warga Dusun Temuireng II, Girisuko, Panggang yang menyebabkan ibu empat anak tersebut tewas dan suaminya Samidi dalam kondisi kritis, mulai terkuak. Polisi mengklaim saat ini sudah mengantongi nama dan identitas pelakunya.

Hasil investigasi tim gabungan (timgab) melibatkan sejumlah fungsi kepolisian Satreskrim, Satintelkam dan Kepolisian Sektor Panggang, dugaan mengarah terhadap terduga pelaku tunggal Sd (40) tetangga korban yang kini menghilang setelah aksi pembantaian sadis terjadi.

Kapolres Gunungkidul AKBP Asep Nalaludin SIK MSi ketika dihubungi KRjogja.com menyatakan, tidak akan berspekulasi terhadap berbagai kemungkinan yang melatarbelakangi kasus tersebut. Pihaknya justru meminta kepada masyarakat sekitar TKP agar tidak resah dan berspekulasi tentang nama dan identitas pelaku yang diindikasikan sebagai Sd yang tak lain tetangga korban.

Pihak kepolisian akan terus mengembangkan hasil temuan lapangan dan bukti-bukti permulaan yang kini dijadikan materi penting dalam upaya mengungkap kasusnya secara tuntas. Termasuk upaya untuk meringkus pelaku dan menguak motif dari kasus pembantaian tersebut. (Bmp)

Sumber

mugo2 gek cepet ktemu.... ndang rampung. ra nggawe wong penasaran,

Aamiin kang..
Gawe resah wae kwi..

Polres e anyar koq yow..

gebrakane kudu sing banter nek ngono..... ojo ming keras nek iseh anyar....

Sik penting ki internal e sik yaw kang..
Mengko yen internal wis mantep liyane mesthi nyusul..

Update :

Code:: Dugaan pelaku pembantaian pasangan suami isteri Samidi (62) dan isterinya Ny Musilah (52) warga Dusun Temuireng II, Kecamatan Panggang, Kabupaten Gunungkidul yang diindikasikan sebagai Sd (40) tetangga korban, semakin nyata. Dugaan ini berdasarkan beberapa bukti di lapangan serta keterangan dari para tetangga korban.

Pria yang kini diburu polisi tersebut diketahui berada di hutan dan kawasan lading desa setempat yang berjarak sekitar 3 kilometer dari lokasi pembantaian. Dari informasi warga tersebut polisi melakukan pengepungan dengan dibantu masyarakat.

“Dari informasi warga yang bersangkutan berada di sekitar hutan dengan mengenakan kaos bercak-bercak merah, membawa dua senjata tajam berupa sabit dan tombak. Sesaat setelah pengancaman warga langsung menghilang ke semak-semak,” ungkap Kasatreskrim AKP Heru Muslimin kepada KRjogja.com, Minggu (29/1).

Terpisah Warjo (40) warga Desa Girisuko, Panggang menambahkan saat memergoki terduga pelaku Sd, ia tidak bisa berbuat banyak dan dalam kondisi ketakutan. Karena selain melakukan pengancaman terhadap dirinya, Sd terlihat berperangai garang. Emosionalnya masih tinggi dan berusaha menghalau warga yang berusaha mendekatinya.

Dugaan sementara hingga saat ini Sd masih bersembunyi di sekitar hutan atau lading di wilayah Desa Girisuko. Warga kini membantu aparat kepolisi melakukan perburuan di sekitar hutan dan lading wilayah Desa Girisuko.

Arep dadi tarzan ketok e..
Genah bakal ketangkep..
Wiz gek nyerahke diri wae!
Mbangane suk malah mati mengenaskan..

WONOSARI (KRjogja.com) - Pelaku pembantaian terhadap pasangan suami istri (pasutri) Samidi (62) dan Ny Musilah (52) warga Dusun Temuireng II, Girisuko Panggang, Gunungkidul akhirnya tertangkap, Selasa (31/1) sore. Pelakukan tak lain tetangga korban sendiri berinisial Sd yang langsung melarikan diri ke hutan begitu pembantaian sadis tersebut dilakukan.

Pelaku berhasil diamankan di hutan Giriharjo, Panggang, Gunungkidul yang berbatasan langsung dengan Desa Selopamyoro, Imogiri, Bantul. Tersangka terpaksa ditembak pada bagian pahanya lantaran mencoba melarikan diri dan tak menghiraukan tembakan peringatan dari petugas.

Selama persembunyiannnya, Sd kerap berpindah-pindah di hutan kawasan Turi Girisuko, Panggang, Gunungkidul hingga ke Desa Selopamyoro,Imogiri, Bantul. Bahkan saat keberadaannya diketahui masyarakat, tersangka sempat mengancam akan membunuh warga bila melaporkan keberadaannya.

“Keberhasilan menangkap tersangka Sd merupakan hasil kerjasama antara masyarakat dan petugas Kepolisian Gunungkidul dan Bantul. Proses penangkapan sendiri melalui proses yang cukup panjang,” ungkap Kapolres AKBP Asep Nalaludin di mapolres setempat, Selasa (31/1) malam.

Diungkapkannya,usai membantai kedua korban yang menyebabkan Ny Musilah (52) tewas dan suaminya Samidi (62) kritis, tersangka Sd langsung kabur dan bersembunyi di hutan. Selama empat hari lokasi yang diduga menjadi tempat persembunyian tersangka sudah diblongkir Polisi yang perlahan mulai merangsek ke dalam hutan.

Akhir petualangan Sd berakhir saat dirinya kelaparan dan keluar hutan untuk membeli makanan di Selopamioro, Imogiri. Ketika itu tersangka membeli roti di warung Koperasi Ilmu Giri.

Lantaran merasa curiga, Ny Partinem penjaga koperasi langsung melaporkan hal tersebut kepada perangkat desa yang kemudian diteruskan kepada Polisi. Tak mau buruannya hilang, petugas langsung melakukan pengejaran dan penangkapan di dalam hutan.

Diberitakan sebelumnya, pasangan suami isteri, Samidi (62) dan Ny Musilah (52), Warga Dusun Temuireng II, Girisuko, Panggang, Kabupaten Gunungkidul menjadi korban pembacokan pria bercadar, Kamis (26/1). Dengan luka gorok di leher Ny Musilah menghembuskan nafas terakhir saat perjalanan ke RS Nur Hidayah Jetis, Bantul sementara suaminya menderita luka parah dengan isi perut terburai akibat tebasan senjata tajam.

Dari penuturan beberapa keluarga serta tetangga dekat korban, Sd memang sudah lama memendam cinta kepada Ny Musilah. Latar belakang inilah yang oleh para tetangga diduga kuat menjadi alasan kenapa pelaku tega menghabisi nyawa korban. (Bmp)

ojo2 CLBK kwi ngakak

ASDD wrote:: ojo2 CLBK kwi

puber ke-2....

cemburu buta dadi membabi buta

cinta ditolak golok bertindak,..

Cocok e dihukum opo yow kiro2?..
Duh2, ternyata motifnya hanya karena asmara?..

» Bikin Lampu terang dan awet walau tanpa Aki
» Ada Upaya Pembantaian Jama'ah Al-Aqsho oleh Yahudi Israel
» Warga Paliyan Temukan 4 Mortir Zaman Belanda
» alamat e-mail
» Gunungkidul banyak kasus