Emang manusia butuh Emosi & Konfik????????????

Siapa saja yg bisa memanage emosi dan konflik, mk ia akan mampu meraih apa yang dicitakan.

Emosi sangat penting, karena tanpa emosi bagaikan mayat hidup tanpa arah dan tujuan.

Konflik sangat bermanfaat, tentu saja konflik yg positif. Ciptakan konflik yg positif untuk berlomba meraih cita2

pendapamu.............???????

Konflik adalah ke-tidak-sepakatan yang mengancam hubungan antar manusia.
Ada banyak cara melihat konflik: dapat dilihat dari sumber, setting, manifestasi dan lainnya. Paling tidak kita dapat melihat konflik muncul dalam beberapa level:
1. Level antar personal
2. Level interest /idea
3. Level intra – personal
Emosi
Konflik sering menjadi semakin buruk ketika melibatkan emosi; apalagi emosi yang tidak terkendali dan sifatnya menguasai seseorang. Dalam tahap seperti ini akan sulit untuk melakukan percakapan dengan logika yang tinggi, bahkan mekanisme introspeksi diri juga berkurang.
Beberapa metode dalam menyelesaikan konflik
1. Avoiding (menghindar)
2. Kompromi
3. Akomodasi
4. Kolaborasi
Beberapa sikap yang harus dimiliki dalam menghadapi konflik dalam pelayanan.
1. Sikap yang tegas.
2. Melakukan pemetaan konflik dengan cermat, teliti dan jujur.
3. Konflik dalam pelayanan harus selalu dilihat dalam konteks komunal.
Didalam pelayanan, konflik tidak dapat dihindari; konflik menjadi bagian dari dinamika suatu pelayanan. Menghindarinya adalah tindakan tidak cerdas dan kekanak-kanakan. Memperjuangkan untuk sekedar memenangkannya adalah tindakan egois dan tidak membangun apa-apa. Mengelolanya supaya menjadi proses belajar yang membangun hubungan antar pribadi, dan komunitas, itulah yang harus dilakukan terhadap konflik yang terjadi dalam pelayanan kita.

Ada beberapa hal yg mungkin perlu dicermati
Penyelesaian konflik melalui;
1. Kompetisi
Penyelesaian konflik yang menggambarkan satu pihak mengalahkan atau mengorbankan yang lain. Penyelesaian bentuk kompetisi dikenal dengan istilah win-lose orientation.

2. Dominasi (Penekanan)
Dominasi dan penekanan mempunyai persamaan makna, yaitu keduanya menekan konflik, dan bukan memecahkannya, dengan memaksanya “tenggelam” ke bawah permukaan dan mereka menciptakan situasi yang menang dan yang kalah. Pihak yang kalah biasanya terpaksa memberikan jalan kepada yang lebih tinggi kekuasaannya, menjadi kecewa dan dendam. Penekanan dan dominasi bisa dinyatakan dalam bentuk pemaksaan sampai dengan pengambilan keputusan dengan suara terbanyak (voting).

3. Penyelesaian secara integratif
Dengan menyelesaikan konflik secara integratif, konflik antar kelompok diubah menjadi situasi pemecahan persoalan bersama yang bisa dipecahkan dengan bantuan tehnik-tehnik pemecahan masalah (problem solving). Pihak-pihak yang bertentangan bersama-sama mencoba memecahkan masalahnya,dan bukan hanya mencoba menekan konflik atau berkompromi. Meskipun hal ini merupakan cara yang terbaik bagi organisasi, dalam prakteknya sering sulit tercapai secara memuaskan karena kurang adanya kemauan yang sunguh-sungguh dan jujur untuk memecahkan persoalan yang menimbulkan persoalan.

Mungkin ada lagi yg mau menambahkan, kulo tenggo lanjutanipun......
:h:

yang sudah sering kita dengar sehari-hari...
penyelesaian konflik.....
dengan musyawarah dan mufakat.....
jadinya dengan menyatukan perbedaan yang ada sehingga dicarirah kata
mufakat..jadinya yang kalah nggak merasa kalah dan yang menang nggak
perlu merasa sombong karana telah memenangkan konflik.....
yang ada adalah kebenaran bersama....

Konflik kan tdk selamanya jelek. Asal kita bs mengelolanya akan timbul persaingan yang sehat. Tapi image konflik emang negatif. Apa iya seperti itu???????

monggo dilanjut!!!!!!!!!!!

kalo masalah konflik bukannya butuh, kalo menurut saya..

ini semua justru realita..
orang sangat sulit menghingdar dair konflik hidupnya...
artinya di manapun kita dan siapapun kita potensi konflik itu akan senantiasa ada..

nah tinggal bagaimana kita pandai-pandai memanagement kobnflik itu agar selesai,
dan belajar dari pengalaman konflik tadi

....

Tapi kenyataannya pejabatan lan calon pejabat RI gur gawe konflik terus, iki piye yo lur

dimana2 yg namanya konflik banyak menimbulkan perpecahan da permusuhan, ambil contoh kasus kalimantan, ambon dan papua yang ampe sekarang masih extreem, peace....

prasetyo wrote:

Tapi kenyataannya pejabatan lan calon pejabat RI gur gawe konflik terus, iki piye yo lur

nek kuwi cen hobine kang!

Aku yo lagi konflik. Konflikasi kanker dan turamor. Kantong kering dan turu ra iso amor bojo..

joko_banget wrote:

Aku yo lagi konflik. Konflikasi kanker dan turamor. Kantong kering dan turu ra iso amor bojo..

melas men kowe kang!

Lha piye meneh. Manajemen emosi wis iso sithik sithik. Tapi konflik e masalah keuangan sing isih angel sodara sodara.

joko_banget wrote:

Lha piye meneh. Manajemen emosi wis iso sithik sithik. Tapi konflik e masalah keuangan sing isih angel sodara sodara.

wis nek masalah kuwi cen angel tenan kok.. marakke mumet tenan

Hehe, ya perlu perjuangan....

tak move neng curhat wae lah..!

zelda wrote:

Siapa saja yg bisa memanage emosi dan konflik, mk ia akan mampu meraih apa yang dicitakan.

Emosi sangat penting, karena tanpa emosi bagaikan mayat hidup tanpa arah dan tujuan.

Konflik sangat bermanfaat, tentu saja konflik yg positif. Ciptakan konflik yg positif untuk berlomba meraih cita2

pendapamu.............???????

70% aja gan...