Sarasehan pilar kebangsaan di SKB. (Foto : Dedy EW) WONOSARI (KRjogja.com) - Bangsa Indonesia saat ini terkenda dampak negatif perubahan zaman. Yang terlihat dari masuknya budaya asing meskipun bertentangan dengan norma-norma agama. Bahkan pergaulan bebas, gaya hidup mewah sudah marak terjadi.
“Karena itu, peranan pesantren perlu diomtimalkan sebagai media dahwa untuk mencegah dampak negatif globalisasi,” jelas sambutan Bupati Gunungkidul yang dibacakan Plt Sekda Drs Budi Martono MSi di acara Sarasehan Pilar Kebangsaan Bagi Pondok Pesantren se Gunungkidul di gedung Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga, Selasa (21/2).
Hadir dalam kesempatan tersebut Ketua MUI H Sukamto SAg, perwakilan akademisi H Arif Gunadi MPdI dan undangan. Bupati mengungkapkan, upaya antisipasi juga bisa dilakukan dengan memperkuat akar budaya nasional.
Peningkatan wawasan kebangsaan yang mantap, kokoh dan kuat merupakan benteng pertahanan yang tanggu terhadap pengaruh negatif budaya asing tersebut. “Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi hendaknya juga tetap berpondasi pada keimanan dan ketaqwaan,” imbuhnya.
H Arif Gunadi MPdI menuturkan, pesantren sebagai media dakwah sudah melekat pada dunia pesantren. Sehingga perkembangan dakwah ini perlu direspon secara kreatif oleh pimpinan pesantren sehingga sasaran dakwah bisa menjangkau lapisan masyarakat yang lebih luas dan tepat sasaran. (Ded)
Sumber