Selasa, 13/12/2011 21:28 WIB
3 Bandit Jalanan Rampok Istri Wartawan di Tambora
Febrina Ayu Scottiati - detikNews
Jakarta - Shock, itulah yang dirasakan Susanti (28), istri dari Heru Bowo wartawan salah satu televisi swasta. Susanti dirampok setelah turun dari Stasiun Angke, Jakarta Barat. Susanti dipepet tiga pria berbadan besar sebelum akhirnya harus terpaksa kehilangan sebuah ponsel genggam miliknya.
"Waktu itu sekitar pukul 12.00 WIB istri saya mau ke tempat kerjanya di Bandengan, Kota. Tapi salah naik kereta karena sistem yang baru. Dia akhirnya turun di Stasiun Angke. Keluar dari stasiun tak berapa lama dia langsung dipepet tiga pria, satu di samping kanan, satu di kiri dan satu di belakang," jelas Heru kepada detikcom, Selasa (13/12/2011).
Rupanya pria yang jalan di belakang Susanti membawa pisau. Ketajaman pisau itu Susanti rasakan di punggungnya. "Kata pria yang dibelakang, jangan macam-macam, biasa saja, ikutin aja jalannya," kata Heru.
Susanti kemudian dibawa ke seberang stasiun yang kondisinya jauh lebih sepi. Di situ, di balik mobil, Susanti disuruh menghadap ke tembok sementara tas ranselnya dibongkar oleh ketiga pria tersebut.
"Mereka ambil HP Nokia, ada dompet tapi enggak diambil. Mungkin lihat isinya hanya Rp 25 ribu terus dipulangin. Saku celana juga sempat diraba, ada HP Esia tapi kondisinya jelek jadinya enggak diambil," terangnya.
Menurut Heru, berdasarkan pengakuan istrinya kejadian berlangsung cepat. Setelah mengambil HP itu, ketiga pria itu langsung kabur.
"Istri saya langsung telepon sambil nangis. Saya suruh dia melapor ke Pospol terdekat. Saya langsung nyusul ke sana," ujar Heru.
Setelah melapor di Pospol, mereka pun melanjutkan laporan ke Polsek Tambora. Mereka membuat surat pelaporan kasus pencurian dengan kekerasan dengan nomor laporan 340/K/XII/Sektor Tambora.
"Akhirnya saya, istri dan 3 buser datang ke lokasi lagi. Putar-putar saja. Istri saya hanya ingat kedua pria di sampingnya berbadan besar dan berkulit hitam. Salah satunya ada yang pakai kaos buntung, ada juga yang rambutnya panjang dikucir," kata Heru yang sempat menelepon HP Nokia milik istrinya namun mati pada panggilan kedua.
Meski kejadian tersebut terjadi setelah dirinya menaiki kereta, Susanti mengaku tidak kapok dengan transportasi masal tersebut. Menurutnya, kejadian seperti itu kerap terjadi dan tidak ada pengamanan lebih dari aparat setempat. Perampokan ini pun merupakan kejadian kedua yang pernah ia alami setelah turun dari stasiun.
"Kata istri saya enggak kapok, ya memang begitu keadaannya. Dia malah sering lihat pencurian HP di dekat kereta, ya bagaimana lagi," keluh Heru.
(feb/did)