Bendera Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat

INILAH.COM, Yogyakarta - Dukungan warga Daerah Istimewa Yogyakarta terhadap status Keistimewaan Yogyakarta terlihat hampir diseluruh sudut wilayah DIY. Salah satunya adalah di Kabupaten Gunungkidul dalam beberapa hari terakhir ini.

Beberapa hari terakhir jalan-jalan protokol yang berada di Kabupaten Gunungkidul dihiasi oleh bendera-bendera bergambar simbol Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Bendera berwarna dasar putih dengan simbol kratorn berwarna emas dan merah ini dipasang sebagai bentuk dukungan warga Gunungkidul terhadap Keistimewaan Yogyakarta.

Wardiman, salah seorang warga Wonosari, Gunungkidul mengatakan bendera-bendera itu mulai dipasang sejak hari Senin kemarin (6/12/2010). "Baru Senin kemarin dipasang mas, ini kan sebagai bentuk dukungan kita ke Sultan dan juga status Keistimewaan Yogyakarta," ujarnya di Wonosari, Selasa (7/12/2010).

Selain itu Wardiman juga mengatakan warga Gunungkidul sepenuhnya mendukung mekanisme pemilihan Gubernur Yogyakarta melalui mekanisme penetapan langsung. "Selama ini kami sejahtera dan tentram dibawah kepeminpinan Sultan. Jadi saya harap pemerintah jangan memaksakan kehendaknya," ucapnya.

Saat ditanya siapa yang memasang bendera dan dari mana bendera berasal, Wardiman mengatakan dari rakyat Yogya sebagai bentuk dukungan ke Sultan dan RUU DIY.

Metrotvnews.com, Gunung Kidul: Sekitar 15 ribu bendera Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat dikibarkan di sepanjang jalan Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Ini bentuk dukungan masyarakat atas penetapan keistimewaan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

"Bendera tersebut sebagai bukti dukungan masyarakat untuk penetapan Rancangan Undang-Undang Keistimewaan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dengan penetapan Raja Ngayogyakarta dan Patihnya sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DIY," kata Ketua Paguyuban Lurah Gunung Kidul Suparno di Wonosari, Selasa (7/12).

"Bendera-bendera tersebut berasal dari swadaya masyarakat dan sudah mulai didistribusikan untuk dipasang sejak Senin (6/12). Hingga saat ini sekitar 15 ribu bendera sudah dipasang masyarakat, jumlah itu kemungkinan masih akan bertambah," kata Suparno.

Suparno mengatakan, jika pemerintah pusat tetap ingin mengubah keistimewaan DIY yang salah satunya dengan tidak menetapkan Sri Sultan Hamengkuwono X dan Sri Paduka Pakualam IX sebagai pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur DIY, ia bersama elemen warga lain siap melakukan penetapan sendiri.

"Kami siap melakukan penetapan sendiri terhadap Sri Sultan Hamengkuwono X dan Sri Paduka Pakualam IX sebagai pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur DIY," katanya. Bendera-bendera tersebut terlihat meriah terpasang di setiap halaman rumah warga dan sepanjang ruas jalan Semin-Wonosari dan jalan Playen-Wonosari serta di sejumlah Kecamatan di Gunung Kidul.

GUNNG KIDUL--MICOM: Komando Distrik 0730 Gunung Kidul,Daerah Istimewa Yogyakarta, Kamis (9/12) mengontrol keberadaan bendera bergambar logo dan tulisan Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat yang terpasang hampir di setiap ruas jalan di kabupaten itu.

"Meskipun demikian sampai kini belum ada perintah untuk menentukan sikap terkait keberadaan bendera keraton tersebut dari Pusat," kata Komandan Kodim 0730 Gunung Kidul Letkol. Arm. Budi Eko Mulyono, di Wonosari, Kamis (9/12).

Ia mengatakan pihaknya tidak ingin terjebak dalam ranah politik, karena TNI dilarang terlibat dalam praktik politik, demikian halnya dengan keberadaan bendera-bendera tersebut sangat kental bernuansa politik namun kami akan tetap mengontrol keberadaannya.

Dia menambahkan, jika keberadaan bendera-bendera tersebut menganggu keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) maka baru menjadi kewenangan penegak hukum untuk mentertibkannya namun kalau sebatas pemasangan maka tidak menjadi masalah.

"Keberadaan bendera tersebut kalau tiangnya sudah digunakan untuk memukul orang baru menganggu Kamtibmas dan penegak hukum dapat melakukan tindakan sesuai hukum yang berlaku, namun kalau hanya sekedar dipasang ya tidak apa-apa," katanya .

Ditanya tentang keberadaan bendera tersebut, ia mengatakan bahwa pihaknya tidak mau berkomentar terkait politik dan pemasangan bendera itu karena sudah masuk ranah politik, dan pihaknya tidak bisa mencampurinya karena kami dituntut untuk menjaga netralitas sebagai anggota TNI.

Dia mengatakan sampai saat ini belum ada perintah dari atasan untuk melakukan tindakan terkait pengibaran bendera-bendera tersebut.

Keberadaan bendera yang berlatar kain warna putih dengan lambang keraton dengan warna kuning yang pada bagian bawahnya tertera tulisan Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat dengan ukuran sekitar 70 centimeter kali 40 centimeter yang dipasang diujung bambu runcing sebagai tiang pengibarnya terlihat mewarnai Kabupaten Gunung Kidul sejak Senin (6/12).

Menurut Ketua Paguyuban Lurah se Kabupaten Gunung Kidul 'Semar', Suparno, jumlah bendera sebanyak 15.000 lembar yang berasal dari masyarakat dan dipasang sebagai bentuk dukungan untuk penetapan Keistimewaan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dengan Sri Sultan Hamengku Buwono X dan Sri Paduka Pakualam IX sebagai pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi DIY.