Gunungkidul Rawan Disusupi Manusia Perahu

Komandan Korem 072/Pamungkas, Kolonel CZi Soepeno menegaskan, wilayah pantai selatan Gunungkidul memiliki tingkat kerawanan yang tinggi untuk dimanfaatkan para imigran gelap alias manusia perahu melarikan menuju luar negeri. Menurutnya, yang perlu diwaspadai yakni warga sekitar jangan mudah membantu pendatang yang belum dikenal.

“Untuk mengatisipasi agar tidak kembali muncul imigran gelap, TNI juga melakukan upaya deteksi dini. Sehingga dengan adanya koordinasi dari semua pihak baik TNI, Polri serta pemerintah daerah, bisa menciptakan suasana yang aman,” tegasnya dalam silaturahmi dengan nelayan di pendopo Pantai Baron, Gunungkidul, Senin (12/7).

Terjadinya konflik di kawasan Asia Selatan, menurutnya, menyebabkan penduduk berupaya untuk mencari tempat tinggal di Australia, dimana Indonesia menjadi negara yang berada di titik perlintasan. “Oleh karena itu, seluruh pihak termasuk nelayan bila menemukan sesuatu yang mencurigakan sebaiknya melapor ke aparat,” katanya.

Diungkapkan, bagi negara lain Indonesia dinilai sebagai wilayah yang cukup aman, sehingga imigran gelap berani untuk melintas menuju ke Australia. Peran semua pihak, terutama warga di pesisir pantai cukup dibutuhkan, sehingga bisa mendukung agar kejadian melintasnya imigran gelap tidak terulang.

“Koordinasi jajaran muspika, warga perangkat desa diperlukan untuk mengantisipasi atau mencegah masuknya imigran gelap. Hal ini penting mengingat wilayah pantai merupakan lokasi yang sering dikunjungi orang dari berbagai daerah termasuk mancanegara,” pungkasnya. (R-2/krjogja)

jadi mikir-mikir niki kang... gek pripun
bentuke manusia perahu meniko?

opo yo koyo perahu wajahe


mugi2 gunungkidul tetep aman tentram kemawon lah..