sumber:dakwatuna.com
dakwatuna.com – Jakarta. Upaya penghancuran Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) diduga bagian dari skenario besar kekuatan jahat para koruptor. Hal itu adalah resiko yang mesti diambil oleh lembaga sebesar dan sehebat KPK. Meski banyak memiliki musuh, pekerjaan melawan korupsi tidak boleh berhenti.
“Pekerjaan melawan korupsi itu sama dengan jihad,” kata penasihat KPK Abdullah Hehamahua di gedung KPK, Jl HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Kamis (17/9/2009).
Menurut Abdullah, saat masuk menjadi pegawai KPK, setiap orang didaulat untuk menjadi pejuang antikorupsi. Tekanan maupun ancaman merupakan sesuatu yang lumrah dalam suatu peperangan.
“Kalau anggota ditekan, diancam, atau malah dibunuh, sama saja dengan mati syahid,” jelasnya.
Abdullah mengaku, meski sering ada kabar bernada ancaman yang diarahkan ke KPK, hal itu tidak menyurutkan langkah KPK untuk terus maju. Namun sejak 2 pimpinan KPK ditetapkan sebaga tersangka, Abdullah mengaku belum ada ancaman yang ditujukan ke KPK. “Belum, jangan sampai lah,” tutupnya. (dtc/ape/sho)
Tue Nov 10, 2009 2:05 pm
