Bagaimana Situs Pertemanan Sosial dapat Mengubah Pola Sosial Individu

Bagaimana Situs Pertemanan Sosial dapat Mengubah Pola Sosial Individu

Menurut hasil penelitian, pola-pola hubungan sosial individu dan masyarakat telah banyak berubah akibat internet. Pola-pola ini ada yang meningkat namun ada pula yang menurun. Interaksi antar individu secara langsung (face to face) menurun karena interaksi ini dapat diganti melalui internet. Tetapi pola interaksi antar individu sendiri meningkat karena medianya semakin bertmabah melalui situs pertemanan social (Social Network Sites atau SNSs), chatting, video onference, video call, e-mail dan sebagainya.
Salah satu media komunikasi yang disebutkan tadi adalah melalui SNSs. SNSs pada dasarnya memberikan kebebasan bagi anggotanya untuk memasukkan data pribadi ke dalam dunia maya. Melalui situs-situs SNSs, individu dapat menciptakan hubungan dengan individu lain, baik hubungan yang sudah lama terjalin maupun dengan orang-orang yang baru mereka kenal.
SNSs kemudian mendukung kelompok-kelompok masyarakat yang sudah ada sekaligus membentuk kelompok-kelompok yang baru. Banyak penelitian pada awal kemunculan SNSs menyatakan bahwa individu yang menggunakan SNSs akan membuat hubungan baru di luar hubungan social mereka sebelumnya dan membebaskan mereka membentuk komunitas dengan kesamaan minat. Intinya adalah saat online dan offline social network saling overlap, arahnya adalah hubungan online ke offline dan offline ke online diikuti pertemuan face to face.
Meskipun demikian, hasil penelitian ini tidak dapat diterapkan dalam SNSs masa kini. Karena sekarang SNSs distrukturkan untuk mengartikulasi hubungan yang sudah ada dan sekaligus memungkinkan penciptaan hubungan baru.
Salah satu fenomena SNSs masa kini adalah Facebook. Facebook diciptakan pada tahun 2004 oleh seorang mahasiswa Harvard University. Pada tahun 2007, Facebook tercatat telah memiliki lebih dari 21 juta anggota terdaftar dengan 1,6 miliar halaman dibuka setiap harinya. Situs ini bahkan dinobatkan menjadi situs yang paling sering dikunjungi.
Selain Facebook, SNSs lain yang juga popular adalah Friendster, MySpace, dan CyWorld. Beberapa situs popular ini pada awalnya memiliki tujuan khusus, seperti Friendster misalnya yang dirancang sebagai situs pencarian pasangan, atau MySpace yang dirancang untuk berbagi kesamaan dalam musik, film, dan politik.
Terdapat sebuah penelitian yang diadakan pada zoomerang.com, sebuah situs survei online. Dari penelitian yang dilakukan, ada beberapa hipotesis awal yang dikemukan para ahli yaitu:
1. Intensity of Facebook use will be positively associated with individuals' perceived bridging social capital
2. Intensity of Facebook use will be positively associated with individuals' perceived bonding social capital
3. The relationship between intensity of Facebook use and bridging social capital will vary depending on the degree of a person's self esteem
4. The relationship between intensity of Facebook use and bridging social capital will vary depending on the degree of a person's satisfaction with life
5. The relationship between intensity of Facebook use and bonding social capital will vary depending on the degree of a person's self esteem
6. The relationship between intensity of Facebook use and bonding social capital will vary depending on the degree of a person's satisfaction with life
7. Intensity of Facebook use will be positively associated with individuals' perceived maintained social capital.

Sample yang digunakan adalah 800 orang mahasiswa Michigan State University (MSU). Penelitian ini menanggapi isu “friendsickness” yang terjadi setelah memasuki masa kuliah , karena hilangnya kontak dengan teman lama (terutama pada teman SMA atau highschool). Survey ini dilakukan secara online dengan mengirimkan email kepada mereka dan memberikan sejumlah insentif untuk mahasiswa yang berpartisipasi.
Dari penelitian ini diyakini terdapat suatu hubungan positif antara berbagai penggunaan facebook dengan penciptaan ataupun terjaganya suatu kapital sosial. Facebook telah memainkan peran penting dalam pembentukan kapital sosial kepada para mahasiswa.
Disebutkan pula walaupun data yang ada tidak bisa menggambarkan keseluruhan populasi, tetapi mahasiswa senior cenderung untuk tidak menggunakan atau lebih sedikit yang tertarik untuk bergabung dalam komunitas Facebook ini.
Dari hasil penelitian tadi disimpulkan bahwa penggunaan internet tidak dapat mempengaruhi akumulasi dari penggunaan kapital sosial, tetapi facebook sangat mempengaruhinya. Perkembangan teknologi masa kini benar-benar telah membentuk pola-pola baru dalam hubungan sosial manusia. Facebook telah menjadi bukti nyata bahwa SNSs dapat menjaga hubungan dengan teman lama dan memulai pertemanan baru dimulai dari dunia maya karena perbedaan jarak antar manusia.

lock

lock

lock