Tulung, nyuwun penjelasan tentang istilan "benar dan salah !!"

Saya sering mendengar istilah "BENAR DAN SALAH ITU BUKANLAH HAK MANUSIA "

ini dihubungkan dengan hubungan sosial kemasyarakatan, bukan hubungan dengan sang maha pencipta.

Yang saya tidak paham :
Kalau itu benar adanya, trus untuk apa paraturan perundangan, KUHP, Pengadilan,Penjara dan lain sebagainya itu ya ?

Bagaimana menentukan orang itu berbuat benar atau orang itu berbuat salah bila pernyataan diatas memang begitu adanya ?

mohon pencerahanya ya.., babpe alon2 tak laras, tak angkat tak junjung koq ra ketemu nang nalarku yo...

matur nuwun

"BENAR DAN SALAH ITU BUKAN HAK MANUSIA"

Pernyataan itu benar adanya.
Kenapa ? .Karena yang disebut adalah MANUSIA.

Bahwa manusia adalah ciptaan Tuhan / Alloh SWT.
Berarti dalam hal ini ada sang PENCIPTA dan yang di CIPTAKAN.

Oleh karena manusia sebagai makhuk yang diciptakan tidak punya HAK.
Tapi manusia punya KEWAJIBAN.
ALLOH SWT yang punya HAK.

Apa kewajiban MANUSIA ? : Melaksanakan perintah Nya dan Menjauhi/Meninggalkan yang dilarang.
Apa HAK sang PENCIPTA ? : Menentukan salah dan benar apakah sudah melaksanakan perintahnya.

Itu semua kalau kaitannya dengan Manusia tidak punya HAK terhadap sang PPENCIPTA.

NAH KALO BICARA SOAL KUHP , SEL , PIDANA DLL.

KUHP adalah ciptaan seorang atau sekelompok pimpinan pemerintahan,ketua suku dll.
Kalau sudah masuk lingkup KUHP yang ada adalah :

HAKIM dan TERDAKWA.

Apa KEWAJIBAN HAKIM ? : Mengambil keputusan sesuai dengan KUHP
Apa HAK TERDAKWA ? : Melaksanan keputusan KUHP.


Nggak mau berurusan dengan malaikat Nya jalankan kewajiban sebagai manusia.

Nggak mau berurusan dengan Sel,Tahanan :Jalankan apa yang tertulis dalam KUHP.

Menurutku, sing salah ki istilah'e "BENER DAN SALAH ITU BUKAN HAK MANUSIA".
Sopo sing nggawe istilah iku? Menungso sing BENER kabehan'e cen ra ono, mesti ono salah'e...Peraturan dinggo negaske definsi sing BENER endi sing SALAH koyo ngopo...??

Uring neng donya, sesrawungan karo menungso, yo mesti yo sing menilai yo menungso liayane (masyarakat).

Aku yo gak nemu NALAR'e istilah kuwi mas djimin.

Pardjimin wrote:

"BENAR DAN SALAH ITU BUKANLAH HAK MANUSIA "

Pernyataan kwi yo rung pener.

Quote :

Kebenaran pada dasarnya terdapat dalam diri kita namun kadang orang sering mencarinya di luar. Kadang kebenaran diartikan sama dengan pembenaran. Artinya seseorang yang meminta nasihat kepada orang lain hanya untuk mendapatkan pembenaran apa yang hendak dilakukan atau telah dilakukannya. Bila satu orang tidak puas didalam mendapatkan pembenaran maka akan mencari orang lain lagi yang mungkin lebih sesuai dengan kehendaknya.

aku malah agi krungu istlah kui ........
gmana kang parjimin.....
kata2 kui entoe seko ngenti.... ;) ;) ;)

Pardjimin wrote:

"BENAR DAN SALAH ITU BUKANLAH HAK MANUSIA "

ini dihubungkan dengan hubungan sosial kemasyarakatan, bukan hubungan dengan sang maha pencipta.

Tak melu urun, nek salah sithik, ijih entuk 9 ra yo .

Benar dan salah adalah sebuah ide, gagasan yg akan di wujudkan menjadi sebuah kenyataan. Walapun kenyataan itu tidak akan sesempurna yg di harapkan karena keterbatasan oleh kondisi, lingkungan bahkan evolusi.
Menurut sejarah, dengan kronologinya. Nenek moyang kita, taruhlah ambil contoh; dulu kehidupan masih jarang dan manusia masih bisa di hitung menggunakan jari dan komunikasi antar jarak masih sangat jauh dari peradaban.
Kemudian klo zaman dulu terbentuk suatu suku, yg mana suku2 tersebut mempunyai kepala2 sendiri yg umum kita menyebutnya kepala suku. Kemudian setiap perkumpulan manusia pasti punya peraturan dan tata tertib yg mana tata tertib tersebut harus di taati. Ini untuk memungkinan suatu kejadian atau langkah yg di ambil bisa di gunakan sebagaimana mestinya.
Kemudian waktu itu kebijakan, masih sentriisme yg mana kepala suku punya kata yg di pegang atau warning ke setiap warganya.
Dan setelah evolusi perkembang dan perubahan zaman maju, peraturanpun seiring denagn keamajuan IPTEK.

Terus to the point tentang benar, kata benar adalah setiap tindakan dan kebijakan tergantung dari manusia itu sendiri. Yang mana benar menurut dia sendiri sebagai eksistensi pribadi dan makluk sosial tidak boleh melanggar peraturan yg sudah ada dan melanggar dirinya sendiri. Dan secara harfiah manusianya, benar menurut dirinya sendiri, tapi belum tentu benar menurut orang lain. Ini misalkan kita punya permasalahan, dan orang lain tahu. Tapi ketika kita bertindak sesuai dengan pembenaran kita, orang lain tersebut bahkan masyarakat menyalahkan.
Jadi pembenaran ini benar menurut kita, tapi belum tentu untuk pandangan umum.
Akan tetapi yg perlu di garis bawahi adalah, setiap tindakan yg kita lakukan jika benar ya benar dan pandangan umum hanyalah penonton. Kitakan tahu apa yg akan kita kerjakan dan tahu akan diri kita sendiri.

Mungkin saya akan ulas sedikit tentang cerita wayang biar agak gamblang dikit:
Cerita tentang Bima Suci, dimana sang Bima di suruh sang mahaguru untuk mencari Air Suci yg disebut Tirta Pawitra Mahaening Suci. Ketika Sang Resi Durna menyuruh Bima pergi mencari Air tsb, salah menurut kelompok Bima tapi benar menurut kelompok Kurawa. Dan Bima sendiri benar sekali karena apa yg di katakan Mahaguru tsbt demi cita2.
Akhirnya kontroversi tsbt terpecahkan sudah ketika BIMA mencapai hasil Air tsbt.

Kemudian jika kita cermati ketika anak2 SD berhitung: 1 + 1 =2 itu secara matematis hasilnya 2.
Tapi ketika kita perhitungan tadi menginjak pada tahap yg lebih tinggi, misalkan dalam pembahasan ekonomi....hasilnya akan lain, di hukumpun jg akan berbeda, di filsafat, dll. Jadi hasil perhiyungan tersebut benar jika kita tahu akan penrapan pembenrannya.
Dan yg jelas seorang laki2 dan seorang wanita ketika menikahpun akan menghasilkan 2, 3, 4 dan itu tergantung mereka sendiri.

Benar dan salah adalah bukan karena pandangan umum terhadap kita itu benar dan salah juga! Dan yg terpenting menurut pandangan global.....benar itu jika manusia tidak melanggar dan menyalahi peraturan secara negara, hukum, agama dan masyarakat.
Jadi memang untuk penerapannya itu terkadang susah, dan banyaknya pelanggaran karena faktor oknum individunya sendiri2.

Dan peraturan untuk meminimalisasikan kesalahan karena, jelas menjaga dan melestarikan pembenaran itu lebih baik.
Coba klo seandainya kita tidak punya peraturan, apa kata dunia .
Libera kan jadinya, bebas melakukan apa saja....sehingga kebebasan itu nantinya akan merusak alam, dan bahkan generasi.

Mas Jimin sing paling Nggantheng, semono sik ketoke kuwi critane mbahku sing tak forward ning awkmu........Pingin jelase lan jlentrehane lebih tajam, akurat dan mantep.....
Mengko bengi wae, critane.......Pesen jahe susu....

[quote="Pardjimin"]Saya sering mendengar istilah "BENAR DAN SALAH ITU BUKANLAH HAK MANUSIA "

ini dihubungkan dengan hubungan sosial kemasyarakatan, bukan hubungan dengan sang maha pencipta.

aku melu mumet....

Benar = sesuai ???
Salah = tidak sesuai???

Yen menurutku, sing jenenge tatanan gawean manungso mesti ono lupute, opo maneh gek nggawene dicampuri kepentingan pribadi, kelopok golongan opo maneh kepentingan duit..

Dadine bener lan salah iso kuwalik2 yen ditemokke karo tatanan seko "SING NGGAWE URIP"..

nek sing nentokke bener lan salah yo tentune dudu menungso..
menungso kudune gur nggawe tatanan tujuane mageri tumindak sing mestine ojo nganti nyimpang karo tatanan seko sing nggawe urip kumau..

Tapi bukankah bener & salah itu sudah tertanam dalam hati nurani setiap manusia meski belum pernah tahu akan UU, KUHP, utowo tatanan2 urip sing nggawe menungso kumau?
contone arep melakukan sesuatu, tapi hati kecilnya ragu, takut jangan2, malu kalo ketahuan..

kok malah soyo bingung aku????

lha saiki ngomong bener lan salah lak yo ono dasare to?
lha dasare kuwi mau nek masalah kemasyarakatan yo mestine tatanan sing digawe menungso seko pengejawantahan/penerjemahan seko tatanan sing nggawe urip...
dadi tetep wae ora nduwe hak, gur mewakili nek coro agomo islam yo utusan...

monggo nek ajeng tumut mumet..

Nek menurut ceramah dari Ustadz.... BEnar dan Salah itu HAK ALLAH. Dikatakan benar jika menurut ALLAH BEnar dan dikatan salah jika menurut ALLAH salah. APa yang SALAH dan apa Yang BEnAR sudah tertuang dalam QURAN dan HAdits.... JAdi kalau mau tahu apakah kita benar atau salah harus tahu QURAN dan HADITS. Gitu.......

Jika menurut Qrn dan Hts sesuatu hal itu SALAH maka meskipun seluruh manusia sepakat hal itu BENAR, maka tetap saja SALAH. BEgitu juga sebaliknya.

MAKANYA kita itu diwajibkan berpegang teguh pada QURAN DAN HADITS, tapi kebanyakan manusia hanya mengamalkan yang dianggap menguntungkan. DAn yang merugikan disembunyikan atau pura2 tidak tahu. Gitu.....

Nek Aku yo durong iso nek 100% melaksanakan QURAN dan HADITS. Tapi yo manusia itu harus berusaha.... BE a better person everyday....


Ngono kuwi.... :)

hhmmmmm rame tenan...., ning koq yo rung nyandak nang pemikiranku (opo aku kui sik bebel yo...)

sik ta wacane alon2,
suwun poro kadang, sik wis sumbang sih nang kene..
monggo di lanjut ben karo tambah paham

NIng aku bingunge kuwi kok ijih bener lan salah ki do ngubungke tekan Tuhan barang yo mangkakne comment mu mau..........

lak gur :

ini dihubungkan dengan hubungan sosial kemasyarakatan, bukan hubungan dengan sang maha pencipta.

Wonosingo Ngali Kidul wrote:

NIng aku bingunge kuwi kok ijih bener lan salah ki do ngubungke tekan Tuhan barang yo mangkakne comment mu mau..........

lak gur :

ini dihubungkan dengan hubungan sosial kemasyarakatan, bukan hubungan dengan sang maha pencipta.

mangkane koq tak woco malah tambah bingung...

Tergantung subjek dan objeknya mas...!!!

aku yo melu bingung..... ;) ;)

Pardjimin wrote:

Wonosingo Ngali Kidul wrote:

NIng aku bingunge kuwi kok ijih bener lan salah ki do ngubungke tekan Tuhan barang yo mangkakne comment mu mau..........

lak gur :

ini dihubungkan dengan hubungan sosial kemasyarakatan, bukan hubungan dengan sang maha pencipta.

mangkane koq tak woco malah tambah bingung...

Kandani kok..............gek ayo siap2 nyruput jahe susu........... :h:

gaplex wrote:

aku yo melu bingung..... ;) ;)

Nek melu bingung....suk setu bojomu kon kelan jangan lombok yooo.........
Njur aku njaluk jangane...........

TERDAKWA SAUDARA ANU... TERBUKTI DENGAN SYAH DAN MEYAKINKN MELAKUKAN KESALAHAN DENGAN MELANGGAR KUHP PASAL ANU JUNCTO ANU... , MAKA DENGAN INI DIJATUHI HUKUMAN SEKIAN TAHUN PENJARA POTONG TAHANAN..

Lha kui piye critane nak umpamane di hubungkan karo AL-QURAN dan AL HADITS, wis turunan ping piro yo nak tekan KUHP kui .. (bingung mode on)

Trus knapa ada norma-norma yang laen, sedangkan norma agama dah ada
trus nak sak durunge agama ada piye ? sebelum agama menyentuk suatu kaum tertentu, benar dan salah itu gimana ceritanya.

Pardjimin wrote:

Wonosingo Ngali Kidul wrote:

NIng aku bingunge kuwi kok ijih bener lan salah ki do ngubungke tekan Tuhan barang yo mangkakne comment mu mau..........

lak gur :

ini dihubungkan dengan hubungan sosial kemasyarakatan, bukan hubungan dengan sang maha pencipta.

mangkane koq tak woco malah tambah bingung...

Segala sesuatu yang terjadi ,yang terucap maupun yang tertulis itu semua atas kehendak Nya.
Kita tidak bisa melupakan Qodrat dan Irodat Nya.
Artine Kabeh sing ono langit lan bumi sak isine kuwi pasti ono hubungane karo Gusti Alloh.

Nah nek Kang Jimin tambah Bingung , serahkan saja pada gusti Alloh,mohon petunjuk Nya.
supoyo diparingi kejelasan lan kemantepan.

Mantau tread iki saben dino aku yo tambah bingung...!! do nduwe persepsi dewe2.. (BINGUNG MODE : ON)

agil wrote:

Nek menurut ceramah dari Ustadz.... BEnar dan Salah itu HAK ALLAH. Dikatakan benar jika menurut ALLAH BEnar dan dikatan salah jika menurut ALLAH salah. APa yang SALAH dan apa Yang BEnAR sudah tertuang dalam QURAN dan HAdits.... JAdi kalau mau tahu apakah kita benar atau salah harus tahu QURAN dan HADITS. Gitu.......

Jika menurut Qrn dan Hts sesuatu hal itu SALAH maka meskipun seluruh manusia sepakat hal itu BENAR, maka tetap saja SALAH. BEgitu juga sebaliknya.

MAKANYA kita itu diwajibkan berpegang teguh pada QURAN DAN HADITS, tapi kebanyakan manusia hanya mengamalkan yang dianggap menguntungkan. DAn yang merugikan disembunyikan atau pura2 tidak tahu. Gitu.....

Nek Aku yo durong iso nek 100% melaksanakan QURAN dan HADITS. Tapi yo manusia itu harus berusaha.... BE a better person everyday....


Ngono kuwi.... :)

mas opo iki ora cetho???
lha njut masalah sosial?? yo malah SALAH yen ruang lingkup di alam semesta ini di keluarkan dari sistem TUHAN...
hukum lan liya liyane kudu di evaluasi seik nganggo ukuranne GUSTI ALLAH...
sebab kuwi hak e Gusti AlLAH..!!

KUHP nek di cocokke karo hukume gusti Allah piye? bener opo salah???
nek sesuai karo aturane gusti ALLAH berarti yo bener nng nek ra sesuai yo
kuwi berarti salah. KUHPne diganti... sebeb KUHP kuwi isih ono ing ruang akale menungso...

nuwun.. urun rembuk mawon...