Upacara ritual Cincing Goling yang digelar setahun sekali di Desa Gedangrejo, Karangmojo Kabupaten Gunungkidul menarik perhatian wisatawan lokal maupun manca negara. Upacara ritual tersebut untuk mengenang perjuangan cikal bakal desa, Ki Tro Poyo dan dua tokoh pelarian dari Nagari Majapahit yang dikenal sebagai Ki Wisang Sanjaya dan Ny Wisang Sanjaya. Upacara ritual yang berlangsung di kompleks Kedung Dawang, Desa Gedangrejo Kecamatan Karangmojo ditandai dengan penyajian ribuan ingkung dan nasi uduk beserta lauk-pauk. Upacara diawali pembacaan singkat makna tasyakuran dalam bentuk sedekah dan pembacaan sejarah Desa Gedangrejo disampaikan Pemangku Adat Sudarmadji. Kegiatan sedekah warga ini sudah berlangsung sejak tahun 500 yang lalu. Hadir dalam upacara ini Wabup Gunungkidul Hj Badingah SSos, Kapolres AKBP Drs Sudarmanto para Kepala Dinas terkait baik Propinsi DIY maupun dari Kabupaten Gunungkidul. Dikisahkan, pelarian yang kemudian membangun pemukiman bersama masyarakat Desa Gedangrejo itu membuat dam dan saluran irigasi dari sumber air Beton Kecamatan Ponjong. Hamparan luas persawahan sebelum Ki Wisang Sanjaya dan Ny Wisang Sanjaya bermukim di tempat ini yang semula kawasan hutan dan ladang gersang akhirnya menjadi subur makmur lantaran persediaan air irigasi melimpah. Masyarakat dapat menanam padi dan dalam satu tahun berhasil memanen tiga kali, masyarakat pun hidup sejahtera. Keberhasilan Ki Wisang Sanjaya maupun Ki Tro Poyo inilah hingga kini tetap dikenang setiap setahun sekali dengan menggelar acara sedekah ingkung di kompleks Kedung Dawang. Adapun ritual Cincing Goling, merupakan sebuah simbol dari perjuangan sang tokoh dalam pelarian dari Majapahit menuju Karangmojo. Di sepanjang perjalanan banyak menemui rintangan. Bukan hanya menghadapi ganasnya alam yang masih berupa hutan belantara, tetapi juga menghadapi kawanan perampok. Perjuangan Ki Wisang Sanjaya dan isterinya itulah digambarkan dalam gerak treatikal yang menceritakan perjuangan Ki Wisang Sanjaya dan Ny Wisang Sanjaya ketika berhadapan dengan kawanan perampok di kawasan persawahan kompleks Kedung Dawang. Bupati Gunungkidul H Suharto SH dalam sambutan tertulis yang dibacakan Wabup Hj Badingah SSos menyatakan, ritual Cincing Goling merupakan aset budaya yang memiliki nilai sejarah. Cincing Goling merupakan aset wisata menarik dan karena itu mengajak masyarakat untuk tetap melestarikannya hingga ke depan akan dikemas dalam sebuah paket ritual bernuansa wisata yang diharapkan mampu menjadi daya tarik wisatawan lokal maupun manca negara