Triawati Octavia bersama kedua orang tuanya. (RADAR KUNINGAN/JPNN)
ujian Nasional (UN) SMA tahun 2012 telah usai. Di antara peserta UN
SMA 2012 tersebut terdapat dua gadis berkerudung yang meraih nilai UN
SMA tertinggi, yaitu Triawati Octavia dan Novi Wulandari. Triawati
memperoleh nilai 58,6 diikuti secara tipis oleh Novi yang memperoleh
nilai 58,5. Bagaimana mereka bisa memperoleh nilai setinggi itu?Syahrul,
orang tua Triawati menuturkan bahwa dia dan istrinya, Uhintawati,
bersikap tegas. Saat belajar, Tria dilarang menonton TV atau keluar
malam. Saking tegasnya, Syahrul melarang putri kesayangannya itu main
Facebook. Apalagi, saat pelaksanaan UN, dia dan istrinya benar-benar
mengawasi putrinya belajar. Disiplin yang ketat, rupanya, membuahkan
hasil.
Selain soal belajar, Syahrul selalu meminta anaknya shalat
Dhuha dan shalat malam. Sikap tegas dua orangtuanya itu diakui Tria.
“Papah dan Mamah sangat tegas. Tapi, saya mematuhi karena ingin meraih
masa depan yang baik. Saya hanya berusaha belajar yang baik dan tak
pernah terpikirkan bisa meraih nilai ujian nasional tertinggi
se-Indonesia,” tutur Tria yang memiliki obsesi menjadi dokter itu.
Menurut
wali kelasnya, Raindra, mengungkapkan bahwa Tria memiliki kelebihan.
Terutama dari sisi ketekunan dan kerajinan belajar. Motivasi belajarnya
tinggi serta menunjukkan sikap yang sopan dan santun. “Mungkin karena
dia merasa enjoy ketika mengerjakan soal unas. Didorong pula dengan
rajin beribadah seperti puasa Senin-Kamis dan salat Dhuha,” tuturnya
diamini Kepala SMAN 2 Kuningan Drs Bambang Sri Sadono MPd.
Sebagai
wali kelas sekaligus guru kimia, Raindra tahu betul keseharian Tria.
Setiap dirinya memberikan tugas, gadis kelahiran 28 Oktober 1993
tersebut mengerjakan dengan baik. Raindra pun menyatakan salut atas
besarnya motivasi dua orang tua Tria. “Sewaktu UN, saya sempat
menanyakan kepada Tria bagaimana dorongan orang tuanya. Dia menjawab,
mamahnya rajin puasa selama UN dilangsungkan,” ujarnya.
Novi
Wulandari (kiri), siswa SMA Negeri 2 Lamongan, peraih nilai tertinggi
tingkat nasional. Dia adalah anak penjaga toko dan ibunya ibu
rumahtangga biasa. (KCM)
Lalu bagaimana dengan Novi? Novi
adalah seorang anak yang hidup dalam kesederhanaan karena orang tuanya
hanya pekerja di toko sepatu. Kini Novi menjadi rebutan berbagai
perguruan tinggi negeri terbaik di Indonesia untuk memberikan beasiswa
untuknya. Saat diwawancari di televisi, ternyata ada rahasia dahsyat
pada dirinya sehingga mampu menjadi lulusan terbaik dalam UN tahun ini.
Novi adalah seorang anak yang tidak pernah meninggalkan shalat tahajud.
Novi selalu bersedekah dari uang saku yang diterimanya sehingga ia rela
berjalan kaki menuju sekolahnya. Selain itu Novi ringan tangan membantu
ibunya mengerjakan pekerjaan sehari-hari.
Lalu kapan Novi belajar?
Ternyata dia belajar setiap malam setelah shalat tahajudnya sambil
menunggu waktu subuh. Bapak dan ibunya pun melakukan hal yang sama,
menyertai anaknya dalam menuntut ilmu dengan doa yang tidak putus
dipanjatkan. Hingga akhirnya kini Novi ditawari banyak beasiswa. Novi
pun berpesan kepada teman-temannya agar jangan pernah lelah untuk berdoa
dan yakin bahwa Allah SWT akan mendengar doa kita.
Sungguh sebuah pelajaran dari dua anak terbaik bangsa ini. (Bisnis.com / Harian Sumut / paljariatiyusral.net / hdn)
Sumber: http://www.dakwatuna.com/2012/05/20777/belajar-shalat-tahajud-sedekah-dan-doa-orang-tua-rahasia-lulusan-terbaik-un-sma-2012/#ixzz1wPjsAtI8