Semalam, Dua Warga Gunungkidul Gantung Diri

Hanya dalam waktu semalam terjadi dua kasus gantung diri di Gunungkidul. Kedua warga nekat itu adalah Marsilah, 55 warga Dusun Sendang 2, Sawahan Ponjong dan Pardiyo Suwarno, 76, warga Desa Banaran Playen.

Keterangan yang dihimpun Harian Jogja menyebutkan, pada Rabu (1/2), korban Pardiyo mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri menggunakan tali tambang plastik di kandang sapi miliknya. Korban ditemukan tewas tergantung sekitar pukul 01.00 WIB Rabu (1/2) dini hari.

Sedangkan Marsilah ditemukan tak bernyawa oleh keluarganya tergantung di atas blandar rumah bagian dapur memakai stagen berwarna hijau menghadap ke selatan pada Selasa (31/1) sekitar pukul 19.00 WIB. Salah satu kerabat korban, Sulastri, 32, mengatakan, di bawah korban terdapat kursi yang diduga kuat digunakan untuk naik pada tiang gantungan yang dibuatnya sendiri. Polisi menegaskan tidak ada tanda-tanda penganiayaan pada keduanya.

“Sebenarnya banyak faktor yang menjadi penyebab orang bunuh diri sehingga tidak bisa disebutkan satu atau dua,” terang Kapolsek Playen, AKP Sudaryana kepada Harian Jogja.

Menanggapi maraknya kasus bunuh diri, Wakil Bupati Gunungkidul, Immawan Wahyudi mengajak seluruh sesepuh atau tokoh masyarakat dan tokoh agama di Gunungkidul untuk menanamkan rasa kepedulian dan kesabaran sebagai pegangan hidup pada masyarakat. Menurut dia, kesabaran penting agar manusia mampu menekan emosi.

“Gerakan itu harus dilakukan secara bersama-sama dan semua ikut, baik pemerintah, tokoh agama dan masyarakat agar angka kasus itu [bunuh diri] bisa ditekan,” terangnya.(HARIAN JOGJA/Sunartono)


Sumber

Turut prihatin.biasanya masalah ekonomi ato keluarga tdk ada orang yg peduli akhirnya memilih jln hidup spt itu

hmm.....

rong minggu kepungkur.....sasi iki uga... nang kidul STM Negeri Wonosari....

ana neh sing gantung diri....

hmmm.... tak pikir..... kebiasan lama biyen dhek jaman aku isih SD.... wis ilang...

jebul isih ono neh....

apik opo ala..... iku emang GUNUNGKIDUL......

gaya hidup materialisme menghilangkan gaya hidup sederhana. semua manusia mengejar materi agar bisa 'exist". yang berhasil sombong, yg gagal bunuh diri. keduanya pengikut setan. seharusnya pemerintah mulai berbenah memebenahi mental masyarakat... memebenahi nilai nilai sosial kembalikan masyarakat pada kehidupan yang mengdepankan gotong royong dan tolong menolong bukan pada masyarakat yg haus materi....

Asmaraningtyas wrote:

gaya hidup materialisme menghilangkan gaya hidup sederhana. semua manusia mengejar materi agar bisa 'exist". yang berhasil sombong, yg gagal bunuh diri. keduanya pengikut setan. seharusnya pemerintah mulai berbenah memebenahi mental masyarakat... memebenahi nilai nilai sosial kembalikan masyarakat pada kehidupan yang mengdepankan gotong royong dan tolong menolong bukan pada masyarakat yg haus materi....

yuh talah... melas men tho yo...

mugo2 member kene gak golek dalan pintas ngene iki...

turut berduka cita,.,.,apapun penyebabnya yg penting poro sederek mboten tumut mekaten
:)

turut berduka,,,,medeni nek ngeneiki