PUISI CINTA

First topic message reminder :

Di Saat Kebohongan Berbicara

ku jadikan kau sandaran hati
bak seorang teman yang sejati
namun kau jadikan aku bak musuh mu yang selalu menghalangi mu
tak sadarkah kau
bahwa aku begitu menyayangi mu
tak sadarkah kau
bahwa di sini aku selalu menunggu mu mengharapkan cinta mu
ingin aku membelai mesra rambut mu
ingin aku pasrahkan seluruh hidup ku pada mu
tapi dirimu selalu membenci ku
kau luapkan dengan tamparanmu
kau dustai cinta ku
kau bohongi diriku
tapi aku kan menunggu dan bersabar
tuk selalu mencinta mu

Jkt, 13 May 2008

Suwun...

giadi_pcs wrote:

Pardjimin wrote:

Wonosingo Ngali Kidul wrote:

dedik cahyono wrote:

rmlodang wrote:

dedik cahyono wrote:

anggun wrote:

rmlodang wrote:

anggun wrote:

rmlodang wrote:

Dalam lamunan fajar yang indah kulihat...

matahari menyembul dangan rona nan merah....
dengan wajah nan cerah...

Dengan semyuman manis sang mentari bertanya...

Akankah kudapat menyinarimu sepanjang hari ini saudaraku??
:?: :?: :?:

Mungkin tidak karena matahari sudah terbenam...
Dan sinarmu juga ikut pergi saat Matahari terbenam....

tapi.....
tatkala rembulan malam datang, sungguh indah dia menyapa...

Rembulan selalu setia ditemani bintang-bintang...
Apakah Kau akan seperti Bintang??

Jika ya, kenapa?
Bintangkan tetap di langit, jika malam berkelap - kelip....

berkelap - kelip resah menunggu pagi

dan akhirnya pagipun datang juga
bintang2 yg berkelip pun sirna sudah
tak ada lagi kelip , tak ada lg malam
dan kini tinggal derita mendera

Jan mesakno timen kowe ki diiii.....wah jan ngenes nek ngono kuwiii.... :pale: :pale: :pale: :pale: :pale:

fajar yg datang...
di iringi sejuta kabut...
pekat terasa..dingin mendera...
perlahan tapi pasti..
angin meniup sang kabut...
dedaunan pun hanya diam..
tak kuasa menolong nya...
pegangan erat sang kabut ke daun itu juga tak berarti...
seiring oagi menjelang...
kabut pun menghilang...
lalu...dimanakah aku hrs bertanya...
knapa kabut di ciptakan untuk tak ada?
kenapa angin begit kejam menerpa?
kenapa pagi harus dtang?
knapa..knapa?....
tetes embun mengganti kabut itu...
tapi dia bukan kabut...
duuuuh......aku tersadar....
bahwa.....pagi datang...emang untuk kita...
untuk aku bangun pagi dan mandi......
untuk aku kembali macul lagi.......
ehehhehehehe....

Wonosingo Ngali Kidul wrote:

giadi_pcs wrote:

Pardjimin wrote:

Wonosingo Ngali Kidul wrote:

dedik cahyono wrote:

rmlodang wrote:

dedik cahyono wrote:

anggun wrote:

rmlodang wrote:

anggun wrote:

rmlodang wrote:

Dalam lamunan fajar yang indah kulihat...

matahari menyembul dangan rona nan merah....
dengan wajah nan cerah...

Dengan semyuman manis sang mentari bertanya...

Akankah kudapat menyinarimu sepanjang hari ini saudaraku??
:?: :?: :?:

Mungkin tidak karena matahari sudah terbenam...
Dan sinarmu juga ikut pergi saat Matahari terbenam....

tapi.....
tatkala rembulan malam datang, sungguh indah dia menyapa...

Rembulan selalu setia ditemani bintang-bintang...
Apakah Kau akan seperti Bintang??

Jika ya, kenapa?
Bintangkan tetap di langit, jika malam berkelap - kelip....

berkelap - kelip resah menunggu pagi

dan akhirnya pagipun datang juga
bintang2 yg berkelip pun sirna sudah
tak ada lagi kelip , tak ada lg malam
dan kini tinggal derita mendera

Jan mesakno timen kowe ki diiii.....wah jan ngenes nek ngono kuwiii.... :pale: :pale: :pale: :pale: :pale:

lha njur rep piye meneh lha wong yo kahanane yo ngunuh kui jew
makane saiki mbok ngewangi aku ngunuh loh

Aku kon nembungke sopo di hayoooo.....wis tak angkati, kapan mangkate....

cah sokoliman wrote:

fajar yg datang...
di iringi sejuta kabut...
pekat terasa..dingin mendera...
perlahan tapi pasti..
angin meniup sang kabut...
dedaunan pun hanya diam..
tak kuasa menolong nya...
pegangan erat sang kabut ke daun itu juga tak berarti...
seiring oagi menjelang...
kabut pun menghilang...
lalu...dimanakah aku hrs bertanya...
knapa kabut di ciptakan untuk tak ada?
kenapa angin begit kejam menerpa?
kenapa pagi harus dtang?
knapa..knapa?....
tetes embun mengganti kabut itu...
tapi dia bukan kabut...
duuuuh......aku tersadar....
bahwa.....pagi datang...emang untuk kita...
untuk aku bangun pagi dan mandi......
untuk aku kembali macul lagi.......
ehehhehehehe....

Sip, apik massss....menegaskan....hukum sebab akibat...

Wonosingo Ngali Kidul wrote:

Aku kon nembungke sopo di hayoooo.....wis tak angkati, kapan mangkate....

wah yo sabar nuh, aku rung wani jew nembung2 ngunuh kui
ndak salah tembung malah ciloko nuh
seik2 aku tak nggawe puisi
tak mikir disek ;)

giadi_pcs wrote:

Pardjimin wrote:

Wonosingo Ngali Kidul wrote:

dedik cahyono wrote:

rmlodang wrote:

dedik cahyono wrote:

anggun wrote:

rmlodang wrote:

anggun wrote:

rmlodang wrote:

Dalam lamunan fajar yang indah kulihat...

matahari menyembul dangan rona nan merah....
dengan wajah nan cerah...

Dengan semyuman manis sang mentari bertanya...

Akankah kudapat menyinarimu sepanjang hari ini saudaraku??
:?: :?: :?:

Mungkin tidak karena matahari sudah terbenam...
Dan sinarmu juga ikut pergi saat Matahari terbenam....

tapi.....
tatkala rembulan malam datang, sungguh indah dia menyapa...

Rembulan selalu setia ditemani bintang-bintang...
Apakah Kau akan seperti Bintang??

Jika ya, kenapa?
Bintangkan tetap di langit, jika malam berkelap - kelip....

berkelap - kelip resah menunggu pagi

dan akhirnya pagipun datang juga
bintang2 yg berkelip pun sirna sudah
tak ada lagi kelip , tak ada lg malam
dan kini tinggal derita mendera

mengapa tidak ada obat untuk penderitaan itu??

dedik cahyono wrote:

giadi_pcs wrote:

Pardjimin wrote:

Wonosingo Ngali Kidul wrote:

dedik cahyono wrote:

rmlodang wrote:

dedik cahyono wrote:

anggun wrote:

rmlodang wrote:

anggun wrote:

rmlodang wrote:

Dalam lamunan fajar yang indah kulihat...

matahari menyembul dangan rona nan merah....
dengan wajah nan cerah...

Dengan semyuman manis sang mentari bertanya...

Akankah kudapat menyinarimu sepanjang hari ini saudaraku??
:?: :?: :?:

Mungkin tidak karena matahari sudah terbenam...
Dan sinarmu juga ikut pergi saat Matahari terbenam....

tapi.....
tatkala rembulan malam datang, sungguh indah dia menyapa...

Rembulan selalu setia ditemani bintang-bintang...
Apakah Kau akan seperti Bintang??

Jika ya, kenapa?
Bintangkan tetap di langit, jika malam berkelap - kelip....

berkelap - kelip resah menunggu pagi

dan akhirnya pagipun datang juga
bintang2 yg berkelip pun sirna sudah
tak ada lagi kelip , tak ada lg malam
dan kini tinggal derita mendera

mengapa tidak ada obat untuk penderitaan itu??

mungkin ini udah suratan takdir yang esa
segala asapun ku rengkuh, namun....

rmlodang wrote:

dedik cahyono wrote:

giadi_pcs wrote:

Pardjimin wrote:

Wonosingo Ngali Kidul wrote:

dedik cahyono wrote:

rmlodang wrote:

dedik cahyono wrote:

anggun wrote:

rmlodang wrote:

anggun wrote:

rmlodang wrote:

Dalam lamunan fajar yang indah kulihat...

matahari menyembul dangan rona nan merah....
dengan wajah nan cerah...

Dengan semyuman manis sang mentari bertanya...

Akankah kudapat menyinarimu sepanjang hari ini saudaraku??
:?: :?: :?:

Mungkin tidak karena matahari sudah terbenam...
Dan sinarmu juga ikut pergi saat Matahari terbenam....

tapi.....
tatkala rembulan malam datang, sungguh indah dia menyapa...

Rembulan selalu setia ditemani bintang-bintang...
Apakah Kau akan seperti Bintang??

Jika ya, kenapa?
Bintangkan tetap di langit, jika malam berkelap - kelip....

berkelap - kelip resah menunggu pagi

dan akhirnya pagipun datang juga
bintang2 yg berkelip pun sirna sudah
tak ada lagi kelip , tak ada lg malam
dan kini tinggal derita mendera

mengapa tidak ada obat untuk penderitaan itu??

mungkin ini udah suratan takdir yang esa
segala asapun ku rengkuh, namun....

apalah daya, jika harus merelakan semua yg ada..
Hinggap dan pergi seperti kumbang....

rela dan merelekan adalah sebuah keinginan hati....

Wonosingo Ngali Kidul wrote:

rmlodang wrote:

dedik cahyono wrote:

giadi_pcs wrote:

Pardjimin wrote:

Wonosingo Ngali Kidul wrote:

dedik cahyono wrote:

rmlodang wrote:

dedik cahyono wrote:

anggun wrote:

rmlodang wrote:

anggun wrote:

rmlodang wrote:

Dalam lamunan fajar yang indah kulihat...

matahari menyembul dangan rona nan merah....
dengan wajah nan cerah...

Dengan semyuman manis sang mentari bertanya...

Akankah kudapat menyinarimu sepanjang hari ini saudaraku??
:?: :?: :?:

Mungkin tidak karena matahari sudah terbenam...
Dan sinarmu juga ikut pergi saat Matahari terbenam....

tapi.....
tatkala rembulan malam datang, sungguh indah dia menyapa...

Rembulan selalu setia ditemani bintang-bintang...
Apakah Kau akan seperti Bintang??

Jika ya, kenapa?
Bintangkan tetap di langit, jika malam berkelap - kelip....

berkelap - kelip resah menunggu pagi

dan akhirnya pagipun datang juga
bintang2 yg berkelip pun sirna sudah
tak ada lagi kelip , tak ada lg malam
dan kini tinggal derita mendera

mengapa tidak ada obat untuk penderitaan itu??

mungkin ini udah suratan takdir yang esa
segala asapun ku rengkuh, namun....

apalah daya, jika harus merelakan semua yg ada..
Hinggap dan pergi seperti kumbang....

rela dan merelekan adalah sebuah keinginan hati....

namun sulit hati ini untuk merelakan dirinya..
bersama dengan yang lain...
begitu juga melihat dirinya bermesraan....
dengan yang lainya...
namun apalah daya diriku tak bisa memaksa....
dirinya bersanding dengan diriku...
hanyalah do'a bagi dirinya...
semoga bahagia bersama yang lainya...

cinta sungguh kau tak bisa di paksa...!!!!!!!

wawan wrote:

Wonosingo Ngali Kidul wrote:

rmlodang wrote:

dedik cahyono wrote:

giadi_pcs wrote:

Pardjimin wrote:

Wonosingo Ngali Kidul wrote:

dedik cahyono wrote:

rmlodang wrote:

dedik cahyono wrote:

anggun wrote:

rmlodang wrote:

anggun wrote:

rmlodang wrote:

Dalam lamunan fajar yang indah kulihat...

matahari menyembul dangan rona nan merah....
dengan wajah nan cerah...

Dengan semyuman manis sang mentari bertanya...

Akankah kudapat menyinarimu sepanjang hari ini saudaraku??
:?: :?: :?:

Mungkin tidak karena matahari sudah terbenam...
Dan sinarmu juga ikut pergi saat Matahari terbenam....

tapi.....
tatkala rembulan malam datang, sungguh indah dia menyapa...

Rembulan selalu setia ditemani bintang-bintang...
Apakah Kau akan seperti Bintang??

Jika ya, kenapa?
Bintangkan tetap di langit, jika malam berkelap - kelip....

berkelap - kelip resah menunggu pagi

dan akhirnya pagipun datang juga
bintang2 yg berkelip pun sirna sudah
tak ada lagi kelip , tak ada lg malam
dan kini tinggal derita mendera

mengapa tidak ada obat untuk penderitaan itu??

mungkin ini udah suratan takdir yang esa
segala asapun ku rengkuh, namun....

apalah daya, jika harus merelakan semua yg ada..
Hinggap dan pergi seperti kumbang....

rela dan merelekan adalah sebuah keinginan hati....

namun sulit hati ini untuk merelakan dirinya..
bersama dengan yang lain...
begitu juga melihat dirinya bermesraan....
dengan yang lainya...
namun apalah daya diriku tak bisa memaksa....
dirinya bersanding dengan diriku...
hanyalah do'a bagi dirinya...
semoga bahagia bersama yang lainya...

cinta sungguh kau tak bisa di paksa...!!!!!!!

Cinta tidak bisa dipaksa...
Namun Cinta dapat dirasa...

dedik cahyono wrote:

wawan wrote:

Wonosingo Ngali Kidul wrote:

rmlodang wrote:

dedik cahyono wrote:

giadi_pcs wrote:

Pardjimin wrote:

Wonosingo Ngali Kidul wrote:

dedik cahyono wrote:

rmlodang wrote:

dedik cahyono wrote:

anggun wrote:

rmlodang wrote:

anggun wrote:

rmlodang wrote:

Dalam lamunan fajar yang indah kulihat...

matahari menyembul dangan rona nan merah....
dengan wajah nan cerah...

Dengan semyuman manis sang mentari bertanya...

Akankah kudapat menyinarimu sepanjang hari ini saudaraku??
:?: :?: :?:

Mungkin tidak karena matahari sudah terbenam...
Dan sinarmu juga ikut pergi saat Matahari terbenam....

tapi.....
tatkala rembulan malam datang, sungguh indah dia menyapa...

Rembulan selalu setia ditemani bintang-bintang...
Apakah Kau akan seperti Bintang??

Jika ya, kenapa?
Bintangkan tetap di langit, jika malam berkelap - kelip....

berkelap - kelip resah menunggu pagi

dan akhirnya pagipun datang juga
bintang2 yg berkelip pun sirna sudah
tak ada lagi kelip , tak ada lg malam
dan kini tinggal derita mendera

mengapa tidak ada obat untuk penderitaan itu??

mungkin ini udah suratan takdir yang esa
segala asapun ku rengkuh, namun....

apalah daya, jika harus merelakan semua yg ada..
Hinggap dan pergi seperti kumbang....

rela dan merelekan adalah sebuah keinginan hati....

namun sulit hati ini untuk merelakan dirinya..
bersama dengan yang lain...
begitu juga melihat dirinya bermesraan....
dengan yang lainya...
namun apalah daya diriku tak bisa memaksa....
dirinya bersanding dengan diriku...
hanyalah do'a bagi dirinya...
semoga bahagia bersama yang lainya...

cinta sungguh kau tak bisa di paksa...!!!!!!!

Cinta tidak bisa dipaksa...
Namun Cinta dapat dirasa...

oh.....cinta....
mengapa kau hadir bak butiran embun pagi...
hilang ditelan mentari
Ya illahi robbi....

rmlodang wrote:

dedik cahyono wrote:

wawan wrote:

Wonosingo Ngali Kidul wrote:

rmlodang wrote:

dedik cahyono wrote:

giadi_pcs wrote:

Pardjimin wrote:

Wonosingo Ngali Kidul wrote:

dedik cahyono wrote:

rmlodang wrote:

dedik cahyono wrote:

anggun wrote:

rmlodang wrote:

anggun wrote:

rmlodang wrote:

Dalam lamunan fajar yang indah kulihat...

matahari menyembul dangan rona nan merah....
dengan wajah nan cerah...

Dengan semyuman manis sang mentari bertanya...

Akankah kudapat menyinarimu sepanjang hari ini saudaraku??
:?: :?: :?:

Mungkin tidak karena matahari sudah terbenam...
Dan sinarmu juga ikut pergi saat Matahari terbenam....

tapi.....
tatkala rembulan malam datang, sungguh indah dia menyapa...

Rembulan selalu setia ditemani bintang-bintang...
Apakah Kau akan seperti Bintang??

Jika ya, kenapa?
Bintangkan tetap di langit, jika malam berkelap - kelip....

berkelap - kelip resah menunggu pagi

dan akhirnya pagipun datang juga
bintang2 yg berkelip pun sirna sudah
tak ada lagi kelip , tak ada lg malam
dan kini tinggal derita mendera

mengapa tidak ada obat untuk penderitaan itu??

mungkin ini udah suratan takdir yang esa
segala asapun ku rengkuh, namun....

apalah daya, jika harus merelakan semua yg ada..
Hinggap dan pergi seperti kumbang....

rela dan merelekan adalah sebuah keinginan hati....

namun sulit hati ini untuk merelakan dirinya..
bersama dengan yang lain...
begitu juga melihat dirinya bermesraan....
dengan yang lainya...
namun apalah daya diriku tak bisa memaksa....
dirinya bersanding dengan diriku...
hanyalah do'a bagi dirinya...
semoga bahagia bersama yang lainya...

cinta sungguh kau tak bisa di paksa...!!!!!!!

Cinta tidak bisa dipaksa...
Namun Cinta dapat dirasa...

oh.....cinta....
mengapa kau hadir bak butiran embun pagi...
hilang ditelan mentari
Ya illahi robbi....

berikan aku cahaya kehidupan..
engkaulah pencipta segalanya..
engkau pencipta yang sempurna..
ciptakanlah untukku cinta yang indah..
berilah aku sedikit kesejukkan di hatiku...
agar aku merasakan damai dengan cinta..
datangkanlah untukku bidadari cinta...
sebagai teman hidupku di dunia fana dan ahkirat kelak..

cinta ooh cinta.....

Hidup mati..adalh miliknya........

wawan wrote:

rmlodang wrote:

dedik cahyono wrote:

wawan wrote:

Wonosingo Ngali Kidul wrote:

rmlodang wrote:

dedik cahyono wrote:

giadi_pcs wrote:

Pardjimin wrote:

Wonosingo Ngali Kidul wrote:

dedik cahyono wrote:

rmlodang wrote:

dedik cahyono wrote:

anggun wrote:

rmlodang wrote:

anggun wrote:

rmlodang wrote:

Dalam lamunan fajar yang indah kulihat...

matahari menyembul dangan rona nan merah....
dengan wajah nan cerah...

Dengan semyuman manis sang mentari bertanya...

Akankah kudapat menyinarimu sepanjang hari ini saudaraku??
:?: :?: :?:

Mungkin tidak karena matahari sudah terbenam...
Dan sinarmu juga ikut pergi saat Matahari terbenam....

tapi.....
tatkala rembulan malam datang, sungguh indah dia menyapa...

Rembulan selalu setia ditemani bintang-bintang...
Apakah Kau akan seperti Bintang??

Jika ya, kenapa?
Bintangkan tetap di langit, jika malam berkelap - kelip....

berkelap - kelip resah menunggu pagi

dan akhirnya pagipun datang juga
bintang2 yg berkelip pun sirna sudah
tak ada lagi kelip , tak ada lg malam
dan kini tinggal derita mendera

mengapa tidak ada obat untuk penderitaan itu??

mungkin ini udah suratan takdir yang esa
segala asapun ku rengkuh, namun....

apalah daya, jika harus merelakan semua yg ada..
Hinggap dan pergi seperti kumbang....

rela dan merelekan adalah sebuah keinginan hati....

namun sulit hati ini untuk merelakan dirinya..
bersama dengan yang lain...
begitu juga melihat dirinya bermesraan....
dengan yang lainya...
namun apalah daya diriku tak bisa memaksa....
dirinya bersanding dengan diriku...
hanyalah do'a bagi dirinya...
semoga bahagia bersama yang lainya...

cinta sungguh kau tak bisa di paksa...!!!!!!!

Cinta tidak bisa dipaksa...
Namun Cinta dapat dirasa...

oh.....cinta....
mengapa kau hadir bak butiran embun pagi...
hilang ditelan mentari
Ya illahi robbi....

berikan aku cahaya kehidupan..
engkaulah pencipta segalanya..
engkau pencipta yang sempurna..
ciptakanlah untukku cinta yang indah..
berilah aku sedikit kesejukkan di hatiku...
agar aku merasakan damai dengan cinta..
datangkanlah untukku bidadari cinta...
sebagai teman hidupku di dunia fana dan ahkirat kelak..

cinta ooh cinta.....

Cinta akan kuberikan pada dirimu yg damai..
Cintaku gelora asmara yg ada di dlm dada..
Semoga Tuhan yg Kuasa anugrahi kepada kita..
Cinta....

dedik cahyono wrote:

wawan wrote:

rmlodang wrote:

dedik cahyono wrote:

wawan wrote:

Wonosingo Ngali Kidul wrote:

rmlodang wrote:

dedik cahyono wrote:

giadi_pcs wrote:

Pardjimin wrote:

Wonosingo Ngali Kidul wrote:

dedik cahyono wrote:

rmlodang wrote:

dedik cahyono wrote:

anggun wrote:

rmlodang wrote:

anggun wrote:

rmlodang wrote:

Dalam lamunan fajar yang indah kulihat...

matahari menyembul dangan rona nan merah....
dengan wajah nan cerah...

Dengan semyuman manis sang mentari bertanya...

Akankah kudapat menyinarimu sepanjang hari ini saudaraku??
:?: :?: :?:

Mungkin tidak karena matahari sudah terbenam...
Dan sinarmu juga ikut pergi saat Matahari terbenam....

tapi.....
tatkala rembulan malam datang, sungguh indah dia menyapa...

Rembulan selalu setia ditemani bintang-bintang...
Apakah Kau akan seperti Bintang??

Jika ya, kenapa?
Bintangkan tetap di langit, jika malam berkelap - kelip....

berkelap - kelip resah menunggu pagi

dan akhirnya pagipun datang juga
bintang2 yg berkelip pun sirna sudah
tak ada lagi kelip , tak ada lg malam
dan kini tinggal derita mendera

mengapa tidak ada obat untuk penderitaan itu??

mungkin ini udah suratan takdir yang esa
segala asapun ku rengkuh, namun....

apalah daya, jika harus merelakan semua yg ada..
Hinggap dan pergi seperti kumbang....

rela dan merelekan adalah sebuah keinginan hati....

namun sulit hati ini untuk merelakan dirinya..
bersama dengan yang lain...
begitu juga melihat dirinya bermesraan....
dengan yang lainya...
namun apalah daya diriku tak bisa memaksa....
dirinya bersanding dengan diriku...
hanyalah do'a bagi dirinya...
semoga bahagia bersama yang lainya...

cinta sungguh kau tak bisa di paksa...!!!!!!!

Cinta tidak bisa dipaksa...
Namun Cinta dapat dirasa...

oh.....cinta....
mengapa kau hadir bak butiran embun pagi...
hilang ditelan mentari
Ya illahi robbi....

berikan aku cahaya kehidupan..
engkaulah pencipta segalanya..
engkau pencipta yang sempurna..
ciptakanlah untukku cinta yang indah..
berilah aku sedikit kesejukkan di hatiku...
agar aku merasakan damai dengan cinta..
datangkanlah untukku bidadari cinta...
sebagai teman hidupku di dunia fana dan ahkirat kelak..

cinta ooh cinta.....

Cinta akan kuberikan pada dirimu yg damai..
Cintaku gelora asmara yg ada di dlm dada..
Semoga Tuhan yg Kuasa anugrahi kepada kita..
Cinta....

jangan pernah menampik selagi aku mau,
jangan pernah menunda waktu bila berujung tangis,
jangan pernah kaulangi bila mulut ini terbuka,

tangismu, candamu hiasan sisi hatiku....
jalan ini seirama detak jantungmu..

Tiada yg indah selain bibirmu.......

wah iki wes mulai rusuh iki, wes tekan bibir warang ki

Wonosingo Ngali Kidul wrote:

dedik cahyono wrote:

wawan wrote:

rmlodang wrote:

dedik cahyono wrote:

wawan wrote:

Wonosingo Ngali Kidul wrote:

rmlodang wrote:

dedik cahyono wrote:

giadi_pcs wrote:

Pardjimin wrote:

Wonosingo Ngali Kidul wrote:

dedik cahyono wrote:

rmlodang wrote:

dedik cahyono wrote:

anggun wrote:

rmlodang wrote:

anggun wrote:

rmlodang wrote:

Dalam lamunan fajar yang indah kulihat...

matahari menyembul dangan rona nan merah....
dengan wajah nan cerah...

Dengan semyuman manis sang mentari bertanya...

Akankah kudapat menyinarimu sepanjang hari ini saudaraku??
:?: :?: :?:

Mungkin tidak karena matahari sudah terbenam...
Dan sinarmu juga ikut pergi saat Matahari terbenam....

tapi.....
tatkala rembulan malam datang, sungguh indah dia menyapa...

Rembulan selalu setia ditemani bintang-bintang...
Apakah Kau akan seperti Bintang??

Jika ya, kenapa?
Bintangkan tetap di langit, jika malam berkelap - kelip....

berkelap - kelip resah menunggu pagi

dan akhirnya pagipun datang juga
bintang2 yg berkelip pun sirna sudah
tak ada lagi kelip , tak ada lg malam
dan kini tinggal derita mendera

mengapa tidak ada obat untuk penderitaan itu??

mungkin ini udah suratan takdir yang esa
segala asapun ku rengkuh, namun....

apalah daya, jika harus merelakan semua yg ada..
Hinggap dan pergi seperti kumbang....

rela dan merelekan adalah sebuah keinginan hati....

namun sulit hati ini untuk merelakan dirinya..
bersama dengan yang lain...
begitu juga melihat dirinya bermesraan....
dengan yang lainya...
namun apalah daya diriku tak bisa memaksa....
dirinya bersanding dengan diriku...
hanyalah do'a bagi dirinya...
semoga bahagia bersama yang lainya...

cinta sungguh kau tak bisa di paksa...!!!!!!!

Cinta tidak bisa dipaksa...
Namun Cinta dapat dirasa...

oh.....cinta....
mengapa kau hadir bak butiran embun pagi...
hilang ditelan mentari
Ya illahi robbi....

berikan aku cahaya kehidupan..
engkaulah pencipta segalanya..
engkau pencipta yang sempurna..
ciptakanlah untukku cinta yang indah..
berilah aku sedikit kesejukkan di hatiku...
agar aku merasakan damai dengan cinta..
datangkanlah untukku bidadari cinta...
sebagai teman hidupku di dunia fana dan ahkirat kelak..

cinta ooh cinta.....

Cinta akan kuberikan pada dirimu yg damai..
Cintaku gelora asmara yg ada di dlm dada..
Semoga Tuhan yg Kuasa anugrahi kepada kita..
Cinta....

jangan pernah menampik selagi aku mau,
jangan pernah menunda waktu bila berujung tangis,
jangan pernah kaulangi bila mulut ini terbuka,

tangismu, candamu hiasan sisi hatiku....
jalan ini seirama detak jantungmu..

Tiada yg indah selain bibirmu.......

bila bibirmu tersenyum sungguh damai hati ini
sempat ku berbisik dalam hati, akankah engkau....

rmlodang wrote:

Wonosingo Ngali Kidul wrote:

dedik cahyono wrote:

wawan wrote:

rmlodang wrote:

dedik cahyono wrote:

wawan wrote:

Wonosingo Ngali Kidul wrote:

rmlodang wrote:

dedik cahyono wrote:

giadi_pcs wrote:

Pardjimin wrote:

Wonosingo Ngali Kidul wrote:

dedik cahyono wrote:

rmlodang wrote:

dedik cahyono wrote:

anggun wrote:

rmlodang wrote:

anggun wrote:

rmlodang wrote:

Dalam lamunan fajar yang indah kulihat...

matahari menyembul dangan rona nan merah....
dengan wajah nan cerah...

Dengan semyuman manis sang mentari bertanya...

Akankah kudapat menyinarimu sepanjang hari ini saudaraku??
:?: :?: :?:

Mungkin tidak karena matahari sudah terbenam...
Dan sinarmu juga ikut pergi saat Matahari terbenam....

tapi.....
tatkala rembulan malam datang, sungguh indah dia menyapa...

Rembulan selalu setia ditemani bintang-bintang...
Apakah Kau akan seperti Bintang??

Jika ya, kenapa?
Bintangkan tetap di langit, jika malam berkelap - kelip....

berkelap - kelip resah menunggu pagi

dan akhirnya pagipun datang juga
bintang2 yg berkelip pun sirna sudah
tak ada lagi kelip , tak ada lg malam
dan kini tinggal derita mendera

mengapa tidak ada obat untuk penderitaan itu??

mungkin ini udah suratan takdir yang esa
segala asapun ku rengkuh, namun....

apalah daya, jika harus merelakan semua yg ada..
Hinggap dan pergi seperti kumbang....

rela dan merelekan adalah sebuah keinginan hati....

namun sulit hati ini untuk merelakan dirinya..
bersama dengan yang lain...
begitu juga melihat dirinya bermesraan....
dengan yang lainya...
namun apalah daya diriku tak bisa memaksa....
dirinya bersanding dengan diriku...
hanyalah do'a bagi dirinya...
semoga bahagia bersama yang lainya...

cinta sungguh kau tak bisa di paksa...!!!!!!!

Cinta tidak bisa dipaksa...
Namun Cinta dapat dirasa...

oh.....cinta....
mengapa kau hadir bak butiran embun pagi...
hilang ditelan mentari
Ya illahi robbi....

berikan aku cahaya kehidupan..
engkaulah pencipta segalanya..
engkau pencipta yang sempurna..
ciptakanlah untukku cinta yang indah..
berilah aku sedikit kesejukkan di hatiku...
agar aku merasakan damai dengan cinta..
datangkanlah untukku bidadari cinta...
sebagai teman hidupku di dunia fana dan ahkirat kelak..

cinta ooh cinta.....

Cinta akan kuberikan pada dirimu yg damai..
Cintaku gelora asmara yg ada di dlm dada..
Semoga Tuhan yg Kuasa anugrahi kepada kita..
Cinta....

jangan pernah menampik selagi aku mau,
jangan pernah menunda waktu bila berujung tangis,
jangan pernah kaulangi bila mulut ini terbuka,

tangismu, candamu hiasan sisi hatiku....
jalan ini seirama detak jantungmu..

Tiada yg indah selain bibirmu.......

bila bibirmu tersenyum sungguh damai hati ini
sempat ku berbisik dalam hati, akankah engkau....

pergi jauh dari sisiku
dan engkau pun minggat tak karuan....

Kupeluk ia dengan sepenuh-penuh rindu
Namun terobatikah rindu setelah itu?
Kukecup bibirnya demi melepaskan tuntutan gejolak hati
Namun ia semakin menjadi-jadi
Sepertinya kegelisahan jiwa tak bisa terobati
Kecuali jika kedua nyawa ini bertemu "dalam ikatan suci"

dedik cahyono wrote:

rmlodang wrote:

Wonosingo Ngali Kidul wrote:

dedik cahyono wrote:

wawan wrote:

rmlodang wrote:

dedik cahyono wrote:

wawan wrote:

Wonosingo Ngali Kidul wrote:

rmlodang wrote:

dedik cahyono wrote:

giadi_pcs wrote:

Pardjimin wrote:

Wonosingo Ngali Kidul wrote:

dedik cahyono wrote:

rmlodang wrote:

dedik cahyono wrote:

anggun wrote:

rmlodang wrote:

anggun wrote:

rmlodang wrote:

Dalam lamunan fajar yang indah kulihat...

matahari menyembul dangan rona nan merah....
dengan wajah nan cerah...

Dengan semyuman manis sang mentari bertanya...

Akankah kudapat menyinarimu sepanjang hari ini saudaraku??
:?: :?: :?:

Mungkin tidak karena matahari sudah terbenam...
Dan sinarmu juga ikut pergi saat Matahari terbenam....

tapi.....
tatkala rembulan malam datang, sungguh indah dia menyapa...

Rembulan selalu setia ditemani bintang-bintang...
Apakah Kau akan seperti Bintang??

Jika ya, kenapa?
Bintangkan tetap di langit, jika malam berkelap - kelip....

berkelap - kelip resah menunggu pagi

dan akhirnya pagipun datang juga
bintang2 yg berkelip pun sirna sudah
tak ada lagi kelip , tak ada lg malam
dan kini tinggal derita mendera

mengapa tidak ada obat untuk penderitaan itu??

mungkin ini udah suratan takdir yang esa
segala asapun ku rengkuh, namun....

apalah daya, jika harus merelakan semua yg ada..
Hinggap dan pergi seperti kumbang....

rela dan merelekan adalah sebuah keinginan hati....

namun sulit hati ini untuk merelakan dirinya..
bersama dengan yang lain...
begitu juga melihat dirinya bermesraan....
dengan yang lainya...
namun apalah daya diriku tak bisa memaksa....
dirinya bersanding dengan diriku...
hanyalah do'a bagi dirinya...
semoga bahagia bersama yang lainya...

cinta sungguh kau tak bisa di paksa...!!!!!!!

Cinta tidak bisa dipaksa...
Namun Cinta dapat dirasa...

oh.....cinta....
mengapa kau hadir bak butiran embun pagi...
hilang ditelan mentari
Ya illahi robbi....

berikan aku cahaya kehidupan..
engkaulah pencipta segalanya..
engkau pencipta yang sempurna..
ciptakanlah untukku cinta yang indah..
berilah aku sedikit kesejukkan di hatiku...
agar aku merasakan damai dengan cinta..
datangkanlah untukku bidadari cinta...
sebagai teman hidupku di dunia fana dan ahkirat kelak..

cinta ooh cinta.....

Cinta akan kuberikan pada dirimu yg damai..
Cintaku gelora asmara yg ada di dlm dada..
Semoga Tuhan yg Kuasa anugrahi kepada kita..
Cinta....

jangan pernah menampik selagi aku mau,
jangan pernah menunda waktu bila berujung tangis,
jangan pernah kaulangi bila mulut ini terbuka,

tangismu, candamu hiasan sisi hatiku....
jalan ini seirama detak jantungmu..

Tiada yg indah selain bibirmu.......

bila bibirmu tersenyum sungguh damai hati ini
sempat ku berbisik dalam hati, akankah engkau....

pergi jauh dari sisiku
dan engkau pun minggat tak karuan....

Karna aku bukan pilihan....
Yg tak penah di sisimu...

Carilah yg lain, dan jgn hiraukan diriku...
Penantian tak kan pernah berujung...
Sayang hidup ini cuman sekali....

Biarkan aku seperti BISMA.....
Dan pergilah selagi jalan ini terbuka..
Jangan menangis, karena tangis akan memperlambat gerakmu..
Jangan kau sesali karna penyesalan mengecilkan hatimu...

Dan iklaskan aku sperti BIMA, dengan TIRTA PAWITRANYA....
Kaupun berjalanlah seperti Dewi Amba....mengiklaskan kekasihnya...

Berjalanlah, jangan kau tengok ke belakang....
Yakinlah dan pastikan, kita akan bertemu....

aku benci saat kau ada disini
namun aku rindu saat kau tiada disisiku
akankah rasa ini selalu begini
dan sampai kapankah perasaan ini mendera batin ini

wahai pujaan hatiku...
akankah rasa itu kan selalu ada dihatimu....
sampai ajal memisahkan aku dan kamu.....

entah.....................

Gelombang rasa yang menyapu dasar kalbu
Hempasan ombak yang menghantam dinding nurani
hamparan buih yang menghisasi relung hati

Menggugah rasa
Memaksa karsa
abaikan raga
tuk bangun dan terduduk sadar..

Ternyata aku benar-benar menyayanginya
Taernyata aku sungguh-sungguh merindukanya
Ternyata aku nyaman dengar merdu suaranya


Dan akhirnya...aku rela memberikan segala yang terbaik buat dia!!

bayou wrote:

Gelombang rasa yang menyapu dasar kalbu
Hempasan ombak yang menghantam dinding nurani
hamparan buih yang menghisasi relung hati

Menggugah rasa
Memaksa karsa
abaikan raga
tuk bangun dan terduduk sadar..

Ternyata aku benar-benar menyayanginya
Taernyata aku sungguh-sungguh merindukanya
Ternyata aku nyaman dengar merdu suaranya


Dan akhirnya...aku rela memberikan segala yang terbaik buat dia!!

Jan nek iki romantis tenan ki, wah sippp sipppp.....tak iro ki ra romantis to mas bayu ki....jebule...

pHa_epHa wrote:

dalam sepi ada rindu
dalam pilu ada ragu
untuk sebuah keyakinan
aku merindu dan meragu

Wah iki ketoke ragu2, mbok terus terang wae....wis mengko ku sing dadi walimu nek do ra gelem... .....
sopo to pha wonge kuwi....mosok aku kn nembungke ki...

Pardjimin wrote:

pHa_epHa wrote:

sak panggon sak papan gur dibantai ro njenengan aku mas

aku mung ngematne seko kadoan wae !!

Podho..aku yo ngawasi wae...!

trus sopo sing ngewangi aku kieee

pHa_epHa wrote:

trus sopo sing ngewangi aku kieee

aku mung iso bantu doa ae tok pha, mugo2 kalaksanan penjalukmu

ppaadahal gur njaluk siji loh....

opo penjalukmu kui pha, ngomongo pha ? :?: :?:

garwo

Quote :

I'm not dong blasss

Ra dong yo uwis..

Quote :

padahal gur njaluk siji loh....

yo gek tentukan pilihan to..karo sing kuru po sing lemu...

ro sing kuru wis bosen.... ning yo ojo lemu banget noh

opooo to iki

pHa_epHa wrote:

ro sing kuru wis bosen.... ning yo ojo lemu banget noh

opooo to iki

Sing rodo lemu berarti giadi..sing kuru kang haryo..