Lengkeng kok ga berbuah sih?

Dari buku "pinter"

Lengkeng lokal (Ambarawa dsb) mahkota daunnya baik, rimbun. Namun ada yang mau berbuah ada yang ga. Kita lihat dikit yuk.
Dari jenis daging buah katanya ada dua macam, yang ngelotok dan yang ga ngelotok. Percis rambutan. Kalau dari penyerbukan, ada berapa macam ya? Ada pohon yang semata-mata berbunga jantan ada yang semata mata berbunga betina. Ada juga yang pohonnya berbunga dua macam, jantan dan betina. Eh sudah itu, meski disatu pohon ada jantan+betina namun ada cabangnya tertentu yang mandul, ga pernahberbunga apalagi berbuah. Nah cabang mandul ini kalau dicangkok kapan mau berbuahnya?

mBesok Insya Allah kita teruskan

Salam,
Karangkobar

Lengkeng kok ga berbuah sih? (2)

Jadi kalau lihat ada pohon lengkeng yang mahkotanya rimbun dan sudah tua ga berbuah, ya jangan heran. Kalik pohonnya jenis jantan saja. Bisa juga dari ketidak sesuaian terhadap teksture tanah atau iklim tempatan. Kalau lengkengnya dari jenis betina, masih lumayan. Dia bisa menerima serbuk sari (yang diterbangkan angin) dari bunga jantan yang pohonnya sekian kilometer jauhnya. Dari sebab itu bila ada yang bilang nanem lengkeng kudu sepasang ya bisa benar bisa juga ga.

Jadi kalau niat tanam lengkeng dari cangkokan atau dari sambung-pucuk ya tanya-tanya dulu. Indukannya pernah berbuah ga? Dari cabang pernah berbuah ga?

Di Bantul telah lama dikembangkan lengkeng dataran rendah. Sejarahnya bibit biji dari Ambarawa juga, namun Subhanallah, ada yang cocog dan berbuah di Bantul!!! Kalau kawan-kawin wisata ke Gua Selarong, pekarangan warga seputar sudah pada ditanamin lengkeng. Bila ada yang minat tanam, mungkin dari warga ini sederek bisa tanya yang nyediain bibit.

Meski lengkeng lokal sekarang sedang keserang yang produk China & Thailand, namun rasanya elok juga pekarangan atau tanah kosong ditanamin lengkeng. Pelem jenis tertentu, juga rambutan kalau sedang musim harganya jatuh banget, jadi lengkeng masih lumayan prospektip.
Kalau mau tanam rambutan, ya dari jenis rafiah (=rambutan lengkeng) dimana saat ini harganya masih mahal. Entah sepuluh tahun lagi. Namun sayangnya bibitnya masih mahal dan bila berbuah gak terlalu banyak. Disamping, semut doyan banget karena manissssss.

Atau ditanami sukun Bangkok. Buahnya bisa dikukus sebagai pengganti nasi lho.

Lengkeng kok ga berbuah sih? (3)

Ada cara-cara umum dan khusus yang biasa diterapkan ke pohon lengkeng agar mau berbuah, kalau pohonnya dari jenis yang mau berbuah.
1. Disakiti, misalnya dicacah patangnya. Hati-hati, jangan sampai kemasukan bibit penyakit. Ada juga yang dirut (diikat kawat) batang bawahnya.

Nanti tak sambung, Innsya Allah. Isak, lapor dulu.

Cerita mengenai lengkeng kesed berbuah di teruskan di "bagaimana agar tanaman berbuah". Disini kita teruskan mengenai lengkeng. Pernah dengar lengkeng Diamond River dan atau lengkeng Ping Pong.
Kedua jenis pohon lengkeng ini bibitnya asal import, konon dari Thailand, meski di Malaysia juga ada. Disana (Malaysia) namanya "Mata Kucing".
Pengalaman saya, kedua jenis lengkeng ini cocog di tanah agak berpasir dan panas. Saya pernah kasih satu bibit Ping Pong ke seorang teman di Salatiga, nanti mau saya tanyain bisa berbuah atau ga. Kalau Diamond River, saya pernah lihat di Utaranya Salatiga, agak lebih dingin namun tanahnya spt tanah liat. Pohonnya sudah tinggi namun yang punya bilang belum pernah berbuah.

Diamond River
Hampir tiap saat lengkeng impor ini dengan harga miring bisa dijumpai di pedagang buah di pinggir jalan. Edan tenan. Harganya bukan makin mahal namun relatif ajeg, Rp 10 ribuan. Padahal duluuuuuuu saya ngebet pengin lengkeng, Rp 19000 harga mati.
Waktu pertama kali saya tanam (bibit sambung), usia 4 tahun sudah belajar berbuah. Usia 5 tahun (tinggi lk 3 meteran), buahnya lebat. Namun kemudian saya kesed mupuk, ya sekarang daunnya rimbun. Pernah sih dibuat lubangan sampah di dekatnya, namun karena gak disertai tambahan TSP-K-NPK sekarang daunnya saja yang indah. Berbuah tetap ada namun medit-melilit. Kalau mulai masak, malam hari aroma harumnya menyebar. Manissss. Kalau metiknya terlambat, disatroni kampret. Wis tha, kampret tenanan.

Insya Allah tak sambung

Salam,
Kk

Lengkeng Ping-pong
Daunnya relatif kecil, agak tebal melengkung spt daun sakit

Dulu punya bibit (sambung) 3 batang. Satu mati waktu kecil, ada khewan pengerat batang masuk ga ketahuan.

Lengkeng ping-pong saat "kecil", akan teloloran, lurus mencit batangnya kecil. Jadi harus dipotong agar bercabang. Sesudah percabangan pertama, lalu sebaiknya di potong lagi agar cabangnya nambah. Dan ini berlaku umum utk kebanyakan tanaman buah, tanaman berkayu. Nanti setelah pemotongan kedua, jangan lupa dikasih penopang agar cabang-cabang ini mau menjulang, ga terus-menerus menuju tanah.

Memang, membentuk percabangan artinya menunda masa berbuah. Namun kalau ga di buat bercabang, hasil buahnya ga banyak.

Seperti namanya, lengkeng ping-pong buahnya besar-besar. Kalau masak, aromanya manis dan kulit buahnya jambon di dekat tangkai buah. Kepik senang sekali di daun muda dan semut dibuah. Daging buahnya tebal. Kalau pas beja, dapat buah yang bijinya keciiiiil. Puas makannya. Sayang, buah lengkeng ini belum ada yang menjual.

Kalau dibiarkan mencit, (ga dibuat percabangan) dari bibit sambung lk usia 4 tahun sdh berbuah. Dari biji bisa 5 tahun berbuah. Bagus kan? tapi buahnya ga banyak-banyak amat, namun seneng le nyawang. Katanya di Lor Prambanan bibit sambung ada yang jual dan harganya masih "lumayan" (>Rp. 50,000)

Insya Allah, lain kali tak sambung.

Salam,
Kk

Lengkeng Ping-Pong (Samb)
Ada kenalan suatu hari datang kerumah pas saat lengkeng pingpongnya berbuah, sudah masak. Buah pertama tak biarkan, ada 18 butir. (Sebaiknya buah pertama di pelihara hingga max. 4-5 butir agar pohon bisa bercabang baik). Kenalan ini minta, mau ngerasakan lengkeng yang gedenya meh sak bola ping-pong (ya lebih kecil sih, namun cukup besar) Maunya sih dak tak kasih, karena baru sekali ini ngeliat dan punya pohon sendiri. Namun karena mintanya banget dan ingat amal ya tak kasih juga ga ketan 1 butir. Apalagi dia janji bijinya mau ditanam. (Terus terang, saya sendiri belum pernah merasakan daging buah lengkeng jenis ini sebelumnya.)
Eh, lk 4-5 tahun kemudian kenalan ini datang lagi, ngasih tahu yang pohonnya "teloloran". Wah, saya seneng banget karena kenalan ini pegang janji. Ya tak kasih tahu kalau harus dipangkas namun mengorbankan masa berbuah. Yang lebih mengejutkan kenalan ini bilang, "Lah lengkengnya sekarang sedang berbuah ............" Wooo, saya melongo.
Saya lebih senang lagi. Alhamdulillah.

Salam,
Kk

Lengkeng Gading
Sayangnya saya ga punya sendiri namun kenalan.
Pohon dipekaranagnnya masih rendah, mungkin 1 meter-an namun tajuknya bagus, sudah bercabang-cabang. Dan saat saya lihat, pas sedang bunga.
Menurut kenalan ini, lengkeng gadingnya sudah pernah berbuah, dan ini yang ke-2. Bibitnya katanya dari pertanian Cangkringan, Sleman DIY. Namun, kata teman ini, bibit lengkeng gading sedang ga dijual. Yang ada, katanya, sedang mau di kembangkan lagi karena stoknya hampir habis.
Untuk tambahan info., rumah kawan ini ga jauh dari Polsek Cangkringan (sejuk/dingin/dataran tinggi). Tanah pekarangan rumah adalah timbunan karena dulunya sawah. Kawan ini tinggal disana paling tahunan.

Kk