Waspada Pengaruh Jejaring Sosial Dunia Maya pada Anak

JAKARTA--Berkembangnya situs jejaring sosial sebagai tren komunikasi masyarakat modern, perlu disikapi para orang tua dengan hati-hati. Pasalnya, anak-anak dikhawatirkan dapat terpengaruh negatif dengan arus informasi yang demikian bebas dalam situs jejaring sosial.

Riset di Inggris baru-baru ini mencatat, 3/4 anak-anak mengunjungi situs jejaring sosial tanpa sepengetahuan orang tua. Rata-rata dari mereka merupakan anak-anak yang pernah dihukum orang tuanya saat ketahuan mengunjungi situs pertemanan macam Facebook atau Bebo.

"Di Eropa, mayoritas remaja pengguna internet aktif mengakses situs jejaring sosial, dan di Inggris raya, sekitar 3/4 remaja pengguna internet mengakses situs yang sama," tukas peneliti, Profesor Tanya Brown seperti yang dilansir Telegraph, Senin (30/11).

"Bagaimana bisa 90% orang tua tidak membolehkan anaknya mengunjungi situs jejaring sosial?bahkan secara diam-diam, ini pertanda ada masalah dan mengkhawatirkan," tambahnya.

Dia berpendapat, pada dasarnya situs macam fFacebook atau Bobe memiliki batas umur yang berhak mengakses situs. Misalnya, Facebook yang membatasi usia yang berhak mengakses pada usia 13 tahun. Tapi Brown mengingatkan orang tua untuk bersikap hati-hati.

"Anak-anak mendapatkan manfaat dari situs jejaring sosial dimana dia memperluas jangkauan pergaulan dan mengahbiskan waktu dengan teman sepermainan," tukasnya.

"Tapi hal yang terjadi, anak-anak yang mengunjungi situs malahan saling menganggu satu sama lain, lantaran tidak ada satupun yang berbicara dengan mereka tantang komunikasi via dunia maya dan komunikasi sesungguhnya," tambahnya.

Brown menilai, sangat mudah untuk berkomunikasi lewat dunia maya. Cukup tekan tombol kirim maka komunikasi pun berlangsung. Namun dia mengingatkan, sudah seharusnya anak-anak mengetahui maksud dan esensi berkomunikasi lewat dunia maya.

Dari catatan penelitian sebelumnya, tercatat 62% anak-anak berbohong kepada orang tuanya tentang prilaku mereka yang berkaitan dengan dunia maya. Riset tersebut menjelaskan, rata-rata anak sebetulnya tidak memahami apa yang dia lakukan dan dampaknya terhadap mereka. Anak-anak dengan sukses mengelabui orang tua mereka dengan menyembunyikan apa yang sebenarnya dilakukan saat berada di dunia maya. cr2/rin
SUMBER:REPUBLIKA

siap .

Saya sangat setuju dengan pa yg disampaikan mas Wadiyo... kurang kontrol masyarakat, bisa2 kurangnya kontrol dapat berdampak buruk pada generasi muda kita..
Ini kisah nyata yg saya alami kurang lebih 1 minggu yg lalu saya memasuki salah satu warnet di pinggiran Jogja, pas saya baru mau masuk, saya liat anak2 kecil dibawah 10 tahun ber3 (2 cowok + 1 cewek) keluar dari salah satu bilik... saya tanyakan ke pemilik warnet... jawabnya sudah langganan, orang sini saja... terus apa yg dia cari, pemilik tidak mengetahui yg penting membayar sesuai penggunaan.. timbul tanda tanya besar... anak sekecil itu main di internet, main game-kah, atau... majunya pengetahuan tanpa dilandasi iman yg kuat, lebih berbahaya..

Ya Mas Wibowo mari kita ikut mengurangi efek negatif dari dunia maya agar generasi penerus besuk bisa menjadi generasi sesuai harapan kita.nuwun

Lha caranya pripun nggih ? Karena kita tidak bisa mengawasi mereka terus menerus. Kedua,dari sifat anak anak biasanya semakin dilarang, akan semakin penasaran dan rasa ingin tahu yg tinggi. Ketiga faktor pegaulan dg teman-temannya.

Minimal kita cermati mas,bila buka internet sebaiknya kita pantau syukur bila di rumah disediakan jaringan internet.Yang penting jangan di lepas begitu saja.Dan yang tidak kalah pentingnya kita mendo'akan supaya anak-anak kita hatinya bisa dibimbing oleh Alloh SWT.

positif nya banyak negatifnya juga banyak...
yang positif ya silahkan di lanjut..
yang negatif kita coba minimalisir syukur-syukur kita hilangkan...

saya setuju apa yang di sampaikan pak guru wadiyo..
pola kontrol dan sebagai orang tua juga harus punya basic yang memadai biar ga di bohongi anak kita... (cuma saran).

dan tentunya pola kontrol orang tua juga tidak bisa 100 persen dapat efektif..
maka sebuah penanaman nilai normatif keagamaan yang kuat harus di tanamkan sejak dini kepada para anak kita...

wah kok jadi ngebahas normatif keagamaan ya saya?

tapi menurut saya ada korelasinya kok..!!
suwun...

Njih matur nuwun masukannya Insya Alloh menambah wawasan dan saling melengkapi