Sekolah Pinggiran Jadi Target Sasaran
17/04/2008 05:28:53
WONOSARI -Berkaitan dengan beredarnya isu kunci jawaban Ujian Nasional (Unas) SMA-SMK dapat dibeli (Senin 14/4), aparat kepolisian dan Dinas Pendidikan melakukan investigasi lapangan menjelang pelaksanaan ujian yang direncanakan berlangsung mulai Selasa (22/4) besok. Saat ini sedang dilakukan pengumpulan data lapangan dan informasi dari masyarakat dan jika informasi itu benar pihak-pihak yang terlibat akan ditindak.
"Kepada masyarakat hendaknya tidak terkecoh dan melakukan spekulasi, jika menerima penawaran dari pihak tertentu agar menginformasikan kepada polisi," kata Kapolres Gunungkidul AKBP Drs S Joko Lelono kepada KR di kantornya Rabu (16/4).
Sementara informasi yang berkembang, menjelang pelaksanaan unas SMA maupun SMK di Gunungkidul banyak para siswa terutama di sekolah-sekolah pinggiran yang didatangi pihak tertentu dengan menawarkan kunci jawaban tiap mata pelajaran Rp 2 juta. Jawaban tersebut dapat diterima setelah membayar dan diberikan malam hari atau pagi hari menjelang pelaksanaan ujian berlangsung.
Terkait dengan hal tersebut kepolisian sudah memperoleh informasi dan pihak-pihak yang disebut kini sudah dalam pengawasan untuk diselidiki. "Kita sudah menugaskan anggota untuk melakukan penelusuran dan jika ditemukan adanya aksi penipuan dengan modus operandi menjual kunci jawaban ujian nasional akan diproses hukum," tandas S Joko Lelono.
Sementara Anggota Komisi D DPRD Gunungkidul Warta SIP meminta kepolisian bersikap tegas tanpa harus menunggu laporan masyarakat. Jika selama ini beredar isu kunci jawaban unas dapat dijual-belikan harus segera mengambil langkah tegas. Penjualan kunci jawaban Unas adalah bentuk aksi kejahatan yang harus diberantas. Yang namanya unjian nasional, tidak mungkin bocor dan kerahasiaannya dijamin. Karena itu pihak orangtua hendaknya tidak mudah terkecoh modus operandi kejahatan dengan memanfaatkan peristiwa ujian nasional ini.
Menurut Kapolres, sekarang ini aksi kejahatan dilakukan dengan berbagai cara. Menjelang pelaksanaan ujian nasional membuat sementara masyarakat gelisah. Kesempatan ini dimanfaatkan para penjahat melakukan aksi penipuan. Dengan demikian kuat dugaan jika ini terjadi merupakan bentuk-bentuk aksi penipuan.
Untuk mencegah agar masyarakat tidak menjadi korban kepolisian akan bertindak tegas. Selama dalam proses ujian akan dilakukan pengamanan dan tentu saja hal ini bekerjasama dengan Dinas Pendidikan dan Pemerintah Kabupaten Gunungkidul. Pengamanan ini memang perlu dilakukan secara ketat karena ujian ini dilaksanakan secara nasional. " Jika sampai terjadi kebocoran soal merupakan bentuk pelanggaran hukum karena membocorkan rahasia negara," tandasnya.
Sementara Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Gunungkidul Drs Kasiyo MM ketika dihubungi secara terpisah menyatakan, masyarakat hendaknya tidak percaya dengan penawaran-penawaran kunci jawaban ujian nasional. Jika sampai ada orang atau pihak manapun yang menawarkan kunci jawaban adalah bentuk penipuan. Dalam menghadapi ujian nasional bagi para siswa-siswi SMA maupun SMK orangtua agar waspada dan agar memberikan semangat kepada para putra-putrinya agar berhasil dalam menempuh ujian. " Berilah motivasi kepada para siswa agar meningkatkan belajar dan percaya diri dalam mengikuti ujian dan jangan percaya dengan penawaran maupun janji yang ujung-ujungya hanya minta uang," pintanya