toek seorang kawan ..

Sesaat Limbung dan binggung
Aku menjalani sebuah laku yang menyesakkan
Tapi coba…
Aku menerima itu sebagai bagian hidup

Aku capek bohong pada hatiku
Betapa sulit untuk menafikkanmu
Lelah aku coba mengenyahkanmu
Menolakmu itu menyakitkan

Tapi aku tidak bisa membiarkan
Dirimu menari dalam benakku
Mengusik imajinasiku
Karena aku tak mau terkapar

Ternyata…
Beberapa hal yang kucari selama ini
Ada dan kudapati dalam dirimu
Dan tahukah engkau
Aku membutuhkan itu
Untuk melengkapi hidup

Gamang aku mengakui
Benarkah kau lelaki itu
Lelaki yang ingin kulabuhi
Terakhir kali..

Atau kau juga hanya singgahan
Sementara…
Tempat aku melepas penat..?

Waktu berlalu
Dan proses pencarian itu panjang
Lama…menurutku
Dan berliku

Senyum ah

dwikoe wrote:

Sesaat Limbung dan binggung
Aku menjalani sebuah laku yang menyesakkan
Tapi coba…
Aku menerima itu sebagai bagian hidup

Aku capek bohong pada hatiku
Betapa sulit untuk menafikkanmu
Lelah aku coba mengenyahkanmu
Menolakmu itu menyakitkan

Tapi aku tidak bisa membiarkan
Dirimu menari dalam benakku
Mengusik imajinasiku
Karena aku tak mau terkapar

Ternyata…
Beberapa hal yang kucari selama ini
Ada dan kudapati dalam dirimu
Dan tahukah engkau
Aku membutuhkan itu
Untuk melengkapi hidup

Gamang aku mengakui
Benarkah kau lelaki itu
Lelaki yang ingin kulabuhi
Terakhir kali..

Atau kau juga hanya singgahan
Sementara…
Tempat aku melepas penat..?

Waktu berlalu
Dan proses pencarian itu panjang
Lama…menurutku
Dan berliku

Waaaaaaaa...lha sing ning Ndeso piye ki!!! :*)0(:

Suatu hari akan ada tangis
Bila kau masih mendua hati,
membagi kemesraan

ndang balio sri...... :l0(())((: :l0(())((:

dwikoe wrote:

Sesaat Limbung dan binggung
Aku menjalani sebuah laku yang menyesakkan
Tapi coba…
Aku menerima itu sebagai bagian hidup

Aku capek bohong pada hatiku
Betapa sulit untuk menafikkanmu
Lelah aku coba mengenyahkanmu
Menolakmu itu menyakitkan

Tapi aku tidak bisa membiarkan
Dirimu menari dalam benakku
Mengusik imajinasiku
Karena aku tak mau terkapar

Ternyata…
Beberapa hal yang kucari selama ini
Ada dan kudapati dalam dirimu
Dan tahukah engkau
Aku membutuhkan itu
Untuk melengkapi hidup

Gamang aku mengakui
Benarkah kau lelaki itu
Lelaki yang ingin kulabuhi
Terakhir kali..

Atau kau juga hanya singgahan
Sementara…
Tempat aku melepas penat..?

Waktu berlalu
Dan proses pencarian itu panjang
Lama…menurutku
Dan berliku

makin larut malam kian mencekam
aku terpaku & termenung dipojokan
hmmmmmm sesekali aku menghela nafas

kali pertama pandanganku menikam
sosok insan hawa yang tak kunjung ku dapatkan
terbaring ku didalam kamar sambil kipas-kipas

terbangun aku setika
kudengarkan seruan dari tetangga
kau yang selalu ku tunggu
ternyata pulang bawa kelambu biru....

sedih pilu & hancur hatiku
ternyata adanya aku dihatimu
hanya sekedar singgahan Sementara…?
juga sekedar Tempat melepas penat..?

seiring sejalan dengan waktu berlalu
terpaksa kubuang kenangan masa lalu
pencarian ku yg panjang tuk mencari mu
berakhir & ku tanam dalam mendung kelabu

rizky wrote:

makin larut malam kian mencekam
aku terpaku & termenung dipojokan
hmmmmmm sesekali aku menghela nafas

........................................

KERINGAT DINGIN BERCUCURAN ....
TAKUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUTTTT

emang ada penapakkan apa

rizky wrote:

emang ada penapakkan apa

lha arep ngopo methekes no pojokan lek

ceritane ki lak menanggapi uraian kata soko dene den Ayu Dwikoe toh.. :!@#@!:
& aku merasa sebagai seseorang yang dikamsutkan dia...
jajane bukan sebagai... tapi aku merasa tersindir

rizky wrote:

ceritane ki lak menanggapi uraian kata soko dene den Ayu Dwikoe toh.. :!@#@!:
& aku merasa sebagai seseorang yang dikamsutkan dia...
jajane bukan sebagai... tapi aku merasa tersindir

..................

owww .. tak kiro wedhi njedindil ;)

hhmmm....

gimana yooo....????

sekian lama aku berharap,
sekian lama ku gantungkan asa,
dalam langkah ini, dalam jenjang langkahmu jua
dalam gerak dan loncatmu...

kini...
seakan kau berpindah ke lain pijakan,
seakan aku tak ada disana,
seakan tiada artinya aku di sana,

jadi....
apa arti dari semua yang kita lalui,
dari semua yang kita jalani,
dari semua tertawa bersama, senyum bersama dan berteriak puas bersama
apa ?

Aku melok.....sik...sik....ki lakonne opo to?
:?: :?: :?:

Harapan yg ku gantung bkan sekedar unt hari ini
Asa yg ku simpan tak kan pernah pudar
Kalaupun bukan kau
Tuhan pasti tentukan yg lain
Aku hanya seorang pengembara
Berjalan sesuai kehendak hatiku
Yg kdang tak sesuai dng kehendakmu
Mencari dahan yg nyaman unt bersandar

Sekian lama aku menunggu
Untuk kedatanganmu
Bukankah engkau telah berjanji
Kita jumpa di sini

Datanglah, kedatanganmu kutunggu
Telah lama, telah lama ‘ku menunggu

Derita hidup yang kualami
Duhai pahit sekali
Pada siapa aku berbagi
Kalau bukan padamu
Datanglah, kedatanganmu kutunggu
Telah lama, telah lama ‘ku menunggu

Selain dirimu kasih
Tiada yang lain lagi
Tempat cintaku bersemi
Mencurahkan isi hati

Lama sekali aku menanti
Kedatanganmu kekasih
Betapa hati tidak ‘kan sedih
Kau biarkan ku sendiri

Sekian lama aku menunggu
Untuk kedatanganmu
Bukankah engkau telah berjanji
Kita jumpa di sini
Datanglah, kedatanganmu kutunggu
Telah lama, telah lama ‘ku menunggu
ayo mang tarik mang

janganlah pernah berhenti..
jikalau asa masih menanti..
walau tinggal seujung jari..
namun bukanlah angka mati..

selama nafas masih tersisa.
dunia belumlah sirna
enyahkan apa yg mereka bilang.
kubur segala ragu dan bimbang

jangan tunggu mentari tenggelam.
mengubur ilusi malam
lekaslah ayunkan langkah..
bersama mimpi2 nan merekah..

kita tidak pernah tahu...
hati akan berlabuh kemana...
dimana...
kapan..

namun....
jika saat itu tiba..

ternyata kita tak berdaya
rasa itu tak kuasa ter-enyahkan...

kenapa.....????
mengapa....???
berjuta tanya berkecamuk menggelora
memaksa tuk sejenak ber-empati
dan kembali menyadari...
bahwa kita bukanlah pembuat rasa
kita bukan penentu asa
dan kita tidak punya kuasa mengatur hati..

agar berjalan, beriring dengan bayangan....

yakinkan aku dengan kesungguhanmu
yakinkan aku untuk bisa terbang bersamamu
mengapai mimpi mimpi yang sempat terlintas

berjuta tanya sejuta ragu
mampukah kau hapus
aku inigin kau membelaku
ketika mentari terus menyerangku
dengan sinarnya yang tak dapat lagi kutahan

berkawanlah dengan malam, gelap, senyap...

karena diujung malam, kan kaudapati secercah cahaya penghantar pagi...

cahaya yang membuat kita tersadar...

gelap tak kan selamanya abadi...

aku ingin berlari
berharap gelap segera berlalu
aku ingin berteriak
melepas segala macam penat
aku ingin terbang
mengepakan sayap membersihkan
badanku dari segal debu

aku ingin bernyanyi
menyuarakan segala isi hati
aku ingin menari
mengerakan setip rasa dihati

aku ingin diam
memendam semua kecamuk didada
aku ingin pergi
meninggalkan semua penat di hati

tepikan ragu yang masih mengelayut...

enyahkan resah yang mengembara...

kembalilah kedalam muara keheningan...

maka akan kau temui

kasih yang seperti kau angankan...

di keheningan senja

di saat ketakutanku membahana

kudengar sayup-sayup senandung rana

membawaku terlena


tak seindah bunga yg pernah kau bawa

tetapi petaka yang kau tawarkan

sehingga mengoyak asadijiwa yg dahaga

achirnya merana spanjang masa

merana menangis meratapi diri
akhir nya sudah menjadi hal yang biasa
dimanakah kini kao berada....
ku...mencari tak kunjung bersua...

Gelap ini terasa damai kurasakan, sangat damai, teramat sangat damai sekali
begitu damainya hingga tak mampu ku merasakan kedamaianya.

sunyi ini terasa indah, teramat sangat indah
begitu indah, hingga tak mampu kurasakan keindahanya

biarlah gelap kan tetap gelap
biarlah sunyi kan tetap sunyi
biarlah dunia mereka berjalan tanpa adanya kita,

waktu terus berjalan, saksi bisu apa yang terjadi saat itu.
kucari dan terus ku mencari, tentang kepergianmu
bukan kucari kemana tapi mengapa
pergi tinggalkan pijakan lama
karena dapat pencokan yang baru.. [halah]

huuu tega...
tapi biarlah, kalau itulah pilihanmu
kan kuterima sebagai nasibku...
kurelakan... rela... relaa..............

tak kan ada air mata di mata ini
tak kan ada ingus juga di hidung
ku anggap inilah jalan terjal kehidupan
ku anggap inilah warna cerita hidup
ku anggap inilah jalan berliku dalam daftar jalanku

Telaga yg sekrang berwarna pekat itu kini tinggal kenangan, dengan airnya biru penuh lumut dan kanan kiri telaga perdu yg menutupi pandangan.
Aku mencari sebuah batu padas yg ceper, kutemukan batu ceper dan aku tertegun. Aku mulai mengusap dan membersihkan batu itu yg kelihatan kusam dan banyak debunya. Aku membersihkan sambil bayanganku menerawang jauh ke belakang entah berapa tahun lamanya. Mungkin pikiranku sudah kembali ke 25 tahun lampau. Kemudian aku tersadar, sebuah kecapung menabrak wajahku seakan menyadarkan diriku dari kehilangan keseimbangan itu.

Aku duduk, dan mulai memandang ke depan melihat2 kenangan yg masa silam tersebut. Telaga itu sudah tak terawat lagi, dan kini sebelah telaga itu kini sudah tak berpenghuni lagi. KArena para orang tua sudah ikut anak2nya ke kota.

Kunyalakan sebatang rokoku, ku hisap pelan2 untuk memenuhi jantungku. Entah sampai berapa batang rokok kretek yg aku hisap, tapi aku masih enggan beranjak pergi. Mentari sore menemaniku.

Kami berempat sahabat. Agni, kini tinggal di sebuah kota besar dengan berpenghasilan besar dan kini dia menjadi seorang pengusaha. Semua fasilitas dan apa yg di inginkan tercapai. Brama, seorang Mentri dan menetap tinggal di Ibukota negara. sebagai seorang tekhnokrat dia mempunyai kecerdasan dan kepintaran dalam berbicara.
Dan Anjani, kini menjadi seorang pengusaha konpeksi di kota besar juga. Dengan kehalusan tangannya dan keuletannya menciptakan jenis2 kain batik, sehingga kain tersebut di ekspor ke berbagai negara.
Kini aku hanya disini, tinggal menatap telaga yg telah usang. Seusang perjalanan hidup ini.

Terkahir aku bertemu mereka bertemu, ketika aku menjenguk adiku yg tinggal di kota. Dan aku bertanya sama mereka, "kapan kita bisa berkumpul dan bersama untuk membagi kebahagiaan?".
Jawaban mereka: " kami bukan yg dulu lagi haryo, aku sekarang sudah punya tanggung jawab besar....Keluarga, negara dan karyawan!"" Sambil pergi begitu saja.

Biarlah semua terjadi, aku hanya ingin sekali saja bersma kalin berkumpul disini dan tidak lebih.
Dan aku akan menunggu kalian membawa keluarga kalian masing2 di pinggiran telaga ini, sebelum kanker yg menggerogoti tubuhku menjadikan diriku tak bernyawa lagi.
Bukan materi, kemewahan; tapi aku hanya minta kalian mengerti bahwa sebelum kita sampai tangga teratas, ingatlah klo perlu mengertilah semua dr bawah.

Jika waktu telah menjemputku sebelum kalian bertemu, KENANGLAH KEJADIAN MASA LALU KITA SEBAGAI MASA DEPAN GENERASI. Dan aku tak menuntut kalian mengenangku.

Sahabatku, temanku, kekasihku..kenapa engkau selalu lukai hatiku
Tak tahukan engkau, disini aku menanggis karena janjimu
Tak mengerti kah engkau. aku di sini merana menunggu bualanmu

Sahabatku, temanku, kekasihku betapa dalam rasa ini
aku tak bisa mengingkari dan membuatnya jadi benci
aku akan tanggung semua janji demi untuk sebuah hati

Sahabatku, temanku, kekasihku kan ku tunggu ucapmu
Tapi entah sampe kapan ..... ku hanya mampu...
menunggu dan hanya menunggu....

Kawan........

Tahukah engkau kawan......
Perbuatan apa yang telah engkau lakukan padaku.
Sehingga aku tega tinggalkan engkau sendiri

Aku tahu kau disana menangis..
Aku tahu kau disana merana..
Aku tahu kau disana meratapi semua ini.
Aku tahu kau disana selalu menunggu kehadiranku.

Tapi semua itu telah terjadi
Karena perbuatan itu semua harus ku lakukan
Biar walau berat kurasa...
Tetap harus aku lakukan...

Walau engkau selalu memohon padaku...
Tuk kembali padamu...
Namun bila ku ingat kejadian itu
tak mungkin aku kembali lagi padamu

Relakan aku pergi darimu
Tuk mencari penggantimu..
Biar masa lalu itu berlalu..
Tanpa bekas dalam hidupku....

Aq ra iso nak puizi...urun iki wae...

hehehe...


[img][/img]

ingat kan aku angin aku kan hilang
ingatkan ku kabut malam aku tak akan terjaga selamanya
ingatkan ku untuk bebagi kepedihan bintang
ingatkan aku untuk berbagi kebahagiaan rembulan
jika tangis ku tak menghiburmu jika tawa ini hanya luka untuk mu

biarkan asa itu hilang biarkan kenangan itu kembali dalam remang remang kelamnya jiwa

sadarkan aku dalam keheningan mu peluk aku dalam diam mu

mengapa aku selalu hilang dalam terangmu

mengapa aku selalu ada dalam bayang mu

selalu dan selalu beribu tanya mengusik

tapi seribu senyum jawabmu sahabat