Pemanfaatan Air bekas Wudlu di masjid untuk menyiram tanaman
Air di sebagian daerah Gunungkidul di musim kemarau merupakan barang yang sangat berharga.Banyak keluarga yang rela menjual ternaknya baik kambing maupun hewan ternak yang lain untuk mencukupi kebutuhan air.Bila satu tanki seharga Rp 75.000,- untuk kebutuhan 1 minggu maka bila musim kemarau selama 4bulan maka kebutuhan air sekitar Rp 75.000 x 4 minggu X 4 bulan = Rp 1.200.000 ,- suatu nominal yang sangat besar bagi keluarga yang kurang mampu.
Kebutuhan sebesar tersebut adalah kebutuhan untuk sarana pokok manusia minum dan mandi belum bagi keluarga yang mempunyai ternak baik sapi maupun kambing maka akan diperlukan kebutuhan yang lebih besar lagi.
Dari analisa yang sangat sederhana tersebut maka managemen air di musim kemarau bagi daerah-daerah yang minus air perlu dimaksimalkan.Salah satu yang mungkin belum banyak dipikirkan orang adalah manajemen air khususnya pemanfaatan bekas wudlu di masjid-masjid maupun di rumah-rumah.Bila satu keluarga terdiri dari 5 orang dan setiap wudlu secara minimal memakai air sebanyak 2 liter maka kebutuhan untuk wudlu dari keluarga tersebut adalah 5 0rang X 2 liter x 5 kali x 30 hari x 4 bulan = 6000 liter air sama dengan harga air 1,2 tangki x Rp 75.000 = Rp 90.000,-.
Selama ini air bekas wudlu tersebut masih terbuang begitu saja ,belum dimanfaatkan kembali.Maka bila pemanfaatan air wudlu ini bisa dimaksimalkan maka minimal akan didapatkan keuntungan lain atau beban kebutuhan air dapat dikurangi.Pemanfaatan yang paling sederhana dari air bekas wudlu tersebut adalah dengan menampungnya kembali ke dalam ember atau bejana yang bisa dimanfaatkan untuk minuman ternak atau menyiram tanaman yang ada misalnya sayuran dan sebagainya.
Cara lain yang bisa dilakukan adalah dengan mengalirkan kedalam tampungan dengan melewati sistim penyaringan sehingga kotoran bekas wudlu dapat tersaring dalam saringan tersebut , dengan cara ini maka air limbah bekas wudlu dapat lebih bersih daripada dengan cara menampung langsung ke dalam ember atau bejana.
Secara matematis dalam satu keluarga yang beranggotakan 5 orang saja sudah bisa menghemat puluhan ribu apalagi di masjid-masjid yang jamaahnya puluhan bahkan ratusan maka akan didapatkan penghematan yang cukup lumayan.Jumlah masjid di Gunungkidul mendkati ribuan sehingga bila air bekas wudlu tersebut dimanfaatkan kembali maka Insya Alloh akan mengurangi kebutuhan air dan sedikit meningkatkan ekonomi masyarakat.
Mari kita galakkan hemat air dengan memanfaatkan air bekas wudlu sehingga bisa mengurangi kebutuhan air di saat musim kemarau serta memanfaatkan untuk lebih berdaya guna.
Hikmah :
Keutamaan Wudhu dan Orang-Orang yang Putih Cemerlang Wajah, Tangan, serta Kakinya karena Bekas Wudhu
Nu'aim al-Mujmir r.a. berkata, "Saya naik bersama Abu Hurairah ke atas masjid. Ia berwudhu lalu berkata, 'Sesungguhnya aku pernah mendengar Nabi bersabda, 'Sesungguhnya pada hari kiamat nanti umatku akan dipanggil dalam keadaan putih cemerlang dari bekas wudhu. Barangsiapa yang mampu untuk memperlebar putihnya, maka kerjakanlah hal itu.'"[5]
Barangsiapa berwudhu dengan baik keluarlah dosa-dosanya dari jasadnya sampaipun dari bawah kuku-kukunya. (HR. Muslim)