Forum Komunitas Online Gunungkidul |
| | ijinkan aku menciummu , ibu , ! | |
|
+2SAPTO SARDIYANTO giadi_pcs 6 posters | Pengirim | Message |
---|
giadi_pcs Camat
Lokasi : sudirman jakpus Reputation : 3 Join date : 14.07.08
| Subyek: ijinkan aku menciummu , ibu , ! Thu Sep 25, 2008 4:56 pm | |
| Sewaktu masih kecil, aku sering merasa dijadikan pembantu olehnya. Ia selalu menyuruhku mengerjakan tugas-tugas seperti menyapu lantai dan mengepelnya setiap pagi dan sore. Setiap hari, aku �dipaksa� membantunya memasak di pagi buta sebelum ayah dan adik-adikku bangun. Bahkan sepulang sekolah, ia tak mengizinkanku bermain sebelum semua pekerjaan rumah dibereskan. Sehabis makan, aku pun harus mencucinya sendiri juga piring bekas masak dan makan yang lain. Tidak jarang aku merasa kesal dengan semua beban yang diberikannya hingga setiap kali mengerjakannya aku selalu bersungut-sungut.
Kini, setelah dewasa aku mengerti kenapa dulu ia melakukan itu semua. Karena aku juga akan menjadi seorang istri dari suamiku, ibu dari anak-anakku yang tidak akan pernah lepas dari semua pekerjaan masa kecilku dulu. Terima kasih ibu, karena engkau aku menjadi istri yang baik dari suamiku dan ibu yang dibanggakan oleh anak-anakku.
Saat pertama kali aku masuk sekolah di Taman Kanak-Kanak, ia yang mengantarku hingga masuk ke dalam kelas. Dengan sabar pula ia menunggu. Sesekali kulihat dari jendela kelas, ia masih duduk di seberang sana. Aku tak peduli dengan setumpuk pekerjaannya di rumah, dengan rasa kantuk yang menderanya, atau terik, atau hujan. Juga rasa jenuh dan bosannya menunggu. Yang penting aku senang ia menungguiku sampai bel berbunyi.
Kini, setelah aku besar, aku malah sering meninggalkannya, bermain bersama teman-teman, bepergian. Tak pernah aku menungguinya ketika ia sakit, ketika ia membutuhkan pertolonganku disaat tubuhnya melemah. Saat aku menjadi orang dewasa, aku meninggalkannya karena tuntutan rumah tangga.
Di usiaku yang menanjak remaja, aku sering merasa malu berjalan bersamanya. Pakaian dan dandanannya yang kuanggap kuno jelas tak serasi dengan penampilanku yang trendi. Bahkan seringkali aku sengaja mendahuluinya berjalan satu-dua meter didepannya agar orang tak menyangka aku sedang bersamanya.
Padahal menurut cerita orang, sejak aku kecil ibu memang tak pernah memikirkan penampilannya, ia tak pernah membeli pakaian baru, apalagi perhiasan. Ia sisihkan semua untuk membelikanku pakaian yang bagus-bagus agar aku terlihat cantik, ia pakaikan juga perhiasan di tubuhku dari sisa uang belanja bulanannya. Padahal juga aku tahu, ia yang dengan penuh kesabaran, kelembutan dan kasih sayang mengajariku berjalan. Ia mengangkat tubuhku ketika aku terjatuh, membasuh luka di kaki dan mendekapku erat-erat saat aku menangis.
Selepas SMA, ketika aku mulai memasuki dunia baruku di perguruan tinggi. Aku semakin merasa jauh berbeda dengannya. Aku yang pintar, cerdas dan berwawasan seringkali menganggap ibu sebagai orang bodoh, tak berwawasan hingga tak mengerti apa-apa. Hingga kemudian komunikasi yang berlangsung antara aku dengannya hanya sebatas permintaan uang kuliah dan segala tuntutan keperluan kampus lainnya.
Usai wisuda sarjana, baru aku mengerti, ibu yang kuanggap bodoh, tak berwawasan dan tak mengerti apa-apa itu telah melahirkan anak cerdas yang mampu meraih gelar sarjananya. Meski Ibu bukan orang berpendidikan, tapi do�a di setiap sujudnya, pengorbanan dan cintanya jauh melebihi apa yang sudah kuraih. Tanpamu Ibu, aku tak akan pernah menjadi aku yang sekarang.
Pada hari pernikahanku, ia menggandengku menuju pelaminan. Ia tunjukkan bagaimana meneguhkan hati, memantapkan langkah menuju dunia baru itu. Sesaat kupandang senyumnya begitu menyejukkan, jauh lebih indah dari keindahan senyum suamiku. Usai akad nikah, ia langsung menciumku saat aku bersimpuh di kakinya. Saat itulah aku menyadari, ia juga yang pertama kali memberikan kecupan hangatnya ketika aku terlahir ke dunia ini.
Kini setelah aku sibuk dengan urusan rumah tanggaku, aku tak pernah lagi menjenguknya atau menanyai kabarnya. Aku sangat ingin menjadi istri yang shaleh dan taat kepada suamiku hingga tak jarang aku membunuh kerinduanku pada Ibu. Sungguh, kini setelah aku mempunyai anak, aku baru tahu bahwa segala kiriman uangku setiap bulannya tak lebih berarti dibanding kehadiranku untukmu. Aku akan datang dan menciummu Ibu, meski tak sehangat cinta dan kasihmu kepadaku. aku sayang sama ibu, aku rindu ibu, ibu tunggulah anakmu , !
| |
| | | SAPTO SARDIYANTO Camat
Lokasi : JAKARTA Reputation : 1 Join date : 24.05.08
| Subyek: Re: ijinkan aku menciummu , ibu , ! Thu Sep 25, 2008 5:30 pm | |
| karena sehebat apapun kita tanpa peran serta orang tua kita dan keluarga tidak ada artinya / kesuksesan tidak akan berarti bila keluaganya berantakan . | |
| | | Wonosingo Ngali Kidul Pengawas
Lokasi : Gunungkidul Reputation : 20 Join date : 06.05.08
| Subyek: Re: ijinkan aku menciummu , ibu , ! Thu Sep 25, 2008 5:35 pm | |
| Mbok sing endi ki sing arep tak ambung ki..........wah jan... | |
| | | giadi_pcs Camat
Lokasi : sudirman jakpus Reputation : 3 Join date : 14.07.08
| Subyek: Re: ijinkan aku menciummu , ibu , ! Thu Sep 25, 2008 7:32 pm | |
| | |
| | | dwikoe Camat
Lokasi : cedak kebun Raya Bogor Reputation : 1 Join date : 19.06.08
| Subyek: Re: ijinkan aku menciummu , ibu , ! Thu Sep 25, 2008 7:34 pm | |
| critane iki wae yoo...!!!
Tangan Yang Indah Kepada siapa yang masih ada ibu...
Ketika ibu saya berkunjung, ibu mengajak saya untuk belanja bersamanya karena dia menginginkan sepasang baju kurung yg baru. Saya sebenarnya tidak suka pergi membeli baju bersama dengan orang lain, dan saya bukanlah orang yang sabar, tetapi walaupun demikian kami pergi juga ke pasar membeli barang tersebut. Kami mengunjungi setiap toko yang menyediakan pakaian wanita, dan ibu saya mencoba sehelai demi sehelai pakaian dan mengembalikan semuanya. Seiring hari yang berlalu, saya mulai penat dan kelihatan jelas riak2 kecewa di wajah ibu.
Akhirnya pada toko terakhir yang kami kunjungi, ibu saya mencoba satu baju kurung yang cantik . Dan karena ketidaksabaran saya, maka untuk kali ini saya ikut masuk dan berdiri bersama ibu saya dalam kamar pas, saya melihat bagaimana ibu mencoba pakaian tersebut, dan dengan susah mencoba untuk mengenakannya. Ternyata tangan-tangannya sudah mulai dilumpuhkan oleh penyakit radang sendi dan karena itulah beliau tidak dapat melakukannya, seketika ketidaksabaran saya digantikan oleh suatu rasa kasihan yang dalam kepadanya. Saya berbalik pergi dan coba menyembunyikan air mata yang keluar tanpa saya sadari. Setelah saya mendapatkan ketenangan lagi, saya kembali masuk ke kamar pas untuk membantu ibu mengenakan pakaiannya.
Pakaian ini begitu indah, dan ibu membelinya. Belanja kami telah berakhir, tetapi kejadian tersebut terukir dan tidak dapat dilupakan dari ingatan .. Sepanjang sisa hari itu, fikiran saya tetap saja kembali pada saat berada di dalam kamar pas tersebut dan terbayang tangan ibu saya yang sedang berusaha mengenakan pakaiannya. Kedua tangan yang penuh dengan kasih, yang pernah menyuapi, memandikan saya, memakaikan baju, membelai dan memeluk saya, dan terlebih dari semuanya, berdoa untuk saya, sekarang tangan itu telah menyentuh hati saya dengan cara yang paling berbekas dalam hati saya. Kemudian pada malam harinya saya pergi ke kamar ibu saya mengambil tangannya, lantas menciumnya ... dan yang membuatnya terkejut, saya memberitahunya bahwa bagi saya kedua tangan tersebut adalah tangan yang paling indah di dunia ini. Saya sangat bersyukur bahwa Tuhan telah membuat saya dapat melihat dengan sejelasnya, betapa bernilai dan berrharganya kasih sayang yang penuh pengorbanan dari seorang ibu.
Saya hanya dapat berdoa bahwa suatu hari kelak tangan saya dan hati saya akan memiliki keindahannya tersendiri. Dunia ini memiliki banyak keajaiban, segala ciptaan Tuhan yang begitu agung, tetapi tak satu pun yang dapat menandingi keindahan tangan Ibu...
---kangen simbok---- | |
| | | giadi_pcs Camat
Lokasi : sudirman jakpus Reputation : 3 Join date : 14.07.08
| Subyek: Re: ijinkan aku menciummu , ibu , ! Thu Sep 25, 2008 10:23 pm | |
| | |
| | | wahyun Koordinator
Lokasi : jogja Reputation : 2 Join date : 20.03.08
| Subyek: Re: ijinkan aku menciummu , ibu , ! Fri Sep 26, 2008 9:25 am | |
| kasih ibuu kepada betaa tak terhingga sepanjang masaa hanya memberi tak harap kembalii bagai sang surya menyinari duniaa q juga nderek berbagi cerita nggih ^_^ ======GARTIS SEPANJANG MASA...===== suatu sore seorang anak menghampiri ibunya di dapur. ia menyerahkan selembar kertas yang telah ditulisinya. setelah sang ibu mengeringkan tanganya dengan celemek, iapun membaca tulisa itu. inilah isinya: untuk memotong rumput 1000 untuk menyiram tanaman 1500 untuk pergi ke warung disuruh ibu 1000 untuk menjaga adik saat ibu belanja 1000 untuk hadiah nilaiku yg bagus 2000 jadi jumlah uang yang harus dibayarkan ibu 6500 sang ibu memandangi anaknya sembari tersenyum. berbagai kenangan masa lalu terlintas dalam benak sang ibu. ia pun mengambil pulpen dan membalikkan kertasny..inilah yg ibu tulis: untuk sembilan bulan ibu mengandung; gratis untuk semua malam ibu menemanimu; gratis mengobatimu dan mendoakanmu; gratis untuk semua saat susah dan air mata saat menjagamu; gratis untuk semua mainan, makanan, dan pakainanmu; gratis anakku...dan kalau kamu jumlahkan semuanya... akan kau dapati bahwa harga cinta ibu; GRATIS Seusai membaca apa yang ditulis sang ibu, i anak berlinang air mata dan menatap lembut wajah ibunya dan berkata, "Bu....aku sangat sayang ibu. Ibu jangan pernah pergi meninggalkanku ya" kemudian ia mengambil pulpen dan menulis sebuah kata untuk ibuny....LUNAS ======sekian==== mungkion sudah ada yang pernah mebaca artikel ini, tapi tidak ada salahny tuk dibaca lagi^_^ semoga bisa menjadi bahan renungan^_^ BETAPA CINTA IBU TIADA BERTEPI...... hiks....dadi kangen kih....ayuuuuu mudikkkkk | |
| | | pipit Presidium
Lokasi : Jogja-Bantul-Wonosari Reputation : 6 Join date : 15.05.08
| | | | Sponsored content
| Subyek: Re: ijinkan aku menciummu , ibu , ! | |
| |
| | | | ijinkan aku menciummu , ibu , ! | |
|
| Permissions in this forum: | Anda tidak dapat menjawab topik
| |
| |
| |
|