Anak Yang Baik
Alex, Toni, Andy dan Joko janjian mengadakan reuni di Restoran yang
ada tempat Karaokenya. Sambil makan, mereka berempat ber-bincang2
sambil bernostalgia.
Setelah makan Joko pamit meninggalkan teman2nya sebentar untuk nyanyi
karaoke, "Minta lagu apa Rek? Dangdut?"
Sambil mendengarkan Joko nyanyi, teman2nya melanjutkan obrolan mereka.
"Bagaimana anak anakmu Lex?" Toni bertanya ke Alex.
Alex bercerita: "Oo, baik2 saja, anak saya kan dua. Yang cewek ikut
suaminya jadi Kapolres di Medan. Sedangkan yang cowok sudah jadi boss,
pabriknya dua, pabrik sepatu dan pabrik mie. Tapi ya gitu..., saya
yang jadi bapaknya saja ndak pernah dibelikan motor sama sekali,
eeeh.... pas kemarin pacarnya ulang tahun dibelikan BMW
318i gress."
"Lha kalau anakmu Andy?" Andy pun bercerita, "Anakku dua kerja di
Amerika, yang bonthot sekarang sudah jadi direktur developer rumah.
Tapi agak gendeng juga anak
saya yang bonthot ini. Rumah bapaknya sudah doyong dibiarkan aja, tapi
waktu kemarin pacarnya ulang tahun di belikan rumah baru."
"Kalau kabar anakmu bagaimana Ton?" Sekarang Toni yang cerita, "Anak
saya empat, cowok satu, cewek tiga. Sekarang sudah pada mandiri. Yang
paling sukses ya anakku yang cowok. Sekarang jadi pialang saham. Cuman
ya agak nggak bener juga. Lha... saya ini nggak pernah di kasih uang
sama sekali, tapi kemarin waktu pacarnya ulang tahun di kasih deposito
100 juta."
Setelah Toni selesai cerita, Joko selesai karaoke, "Nyritain apa sih
Rek?"."Ini lho Ko, pada nyritain anaknya, gimana anakmu ?" tanya Toni.
Setelah nyalain rokok, Joko mulai cerita: "Anakku cuma satu, tapi
payah. Aku ingin dia jadi ABRI, eeeh malah jadi bencong. Sudah lima
tahun dia buka salon, dari dulu sampek sekarang ya teteeep aja nyalon.
Tapi meskipun bencong dia tetep anak ku. Apalagi dasarnya anaknya itu
baik, pergaulannya luas dan sayang sama bapaknya.
Setiap dapat rejeki saya pasti diberi. Kemarin pas dia ulang tahun,
ada temannya yang ngado BMW 318i gress, rumah baru, dan deposito 100
juta. Dia bilang semua itu buat bapak saja, dia tetep seneng buka
salon saja, katanya.